LABURA, RELASIPUBLIK – Hujan yang mengguyur semalam suntuk, Jumat (11/9/2020) membuat sejumlah sungai tak mampu menampung debit air berlebih, kemudian meluber ke pemukiman warga.
Bahkan di titik-titik terendah, Rumah warga di Kabupaten Labuhanbatu Utara terendam banjir hingga mencapai ketinggian 2 meter. Namun sekira pukul 13.30 WIB banjir sudah surut.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan mengatakan sekitar 740 Kepala Keluarga dari dua desa menjadi korban banjir kiriman tersebut.
Kapolres menjelaskan banjir di Dusun 1 Panca Bakti, Desa Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labura, pada pukul 22.00 WIB dan air mulai naik akibat hujan dan air kiriman dari PT. Umada.
“Air naik sampai masuk ke rumah masyarakat yang lokasinya rendah sampai dengan ketinggian 2 meter namun sekira Pukul 01.30 WIB air mulai surut,” kata Kapolres.
Sedangkan di Desa Simpang Empat, Kecamatan Marbau pada Sabtu (11/9/2020) pukul 04.00 WIB, air mulai meluap dari Sungai Marbau lantaran air kiriman dari Sungai Aek Kota Batu dan Sungai Aek Merah.
“Sekira Pukul 06.00 WIB air naik sampai masuk ke rumah masyarakat yang lokasinya rendah sampai dengan ketinggian 1 meter, dan sekira pukul 09.00 WIB air mulai surut,” ujar AKBP Deni.
Selain memberikan bantuan sembako dan bahan pokok lainnya, Kapolres meminta kepada personelnya untuk memberikan pelayanan dan bantuan yang terbaik kepada masyarakat korban banjir Labura.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap banjir susulan, serta tetap selalu mematuhi Protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker.
Selanjutnya Kapolres memaparkan jumlah KK korban banjir di desa Dusun 1 Panca Bakti, Desa Marbau Selatan 140 KK, sedangkan di Desa Simpang Empat Kecamatan Marbau 600 KK dan tidak ada korban jiwa (Red).
