Medan Sumut,//Relasipublik Com –
Demi memenuhi kehidupan sehari-hari yang terasa sangat sulit, Zulhendri (50) tahun bersama istrinya Nilama (26) tahun, pasangan suami istri Tunanetra, harus banting tulang menjual Kerupuk dipinggir jalan Darussalam, Medan.
Pasangan yang saat ini menyewa rumah di Jalan Sei Mencirim No.116 Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru, Medan, Sumut.,Nilai sewa rumah yang mereka tempati saat yaitu (1) Satu Juta Rupiah perbulannya.Mereka hanya dengan mengandalkan menjual kerupuk di pinggir jalan untuk mendapatkan uang sambil menggedong anaknya yang masih kecil bernama Nadira yang masih berumur kira kira 10 bulan.
Kepada media ini Nilama mengatakan, sudah (3) tiga bulan berjualan dipinggir jalan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, ” Termasuk untuk membayar sewa rumah satu tahun dengan harga Satu juta rupiah ” Kata Nilama yang panggilannya mamak Nadira.
Menurut Nilama yang lahir di Aceh tahun 1995 dia menikah dengan suaminya yang kelahiraan Solok, Sumatera Barat tahun 1972 itu, meskipun mereka berbeda usia tetapi mereka mantap untuk mengarungi bahtera rumah tangga, sebelum menikah sebelum mereka dijodohka, tanpa menyebut siapa yang menjodohkan mereka.”Kami dijodohkan ” Kata Nilama
“Kami berdua ditemani oleh anak kami jual kerupuk, bermacam-macam kerupuk kami jual untuk mendapatkan penghasilan guna menyambung hidup kami, “katanya sedih.
Pasangan tunanetara ini berharap dapat perhatian pemerintah,” kiranya pemerintah memperhatikan kami, mudah mudahan kami bisa diberi modal usaha oleh pemerintah, dengan begitu, kami bisa berusaha dimana aja , baik dirumah maupun ditempat lain, sehingga kami tidak seperti saat ini begitu sulitnya untuk memenuhi kebutuhan hidup kami ” pintanya.
Belum diketahui apakah mereka sudah pernah didata oleh Dinsos atau belum, nanti akan kita coba di Kroscek kepada kepada pihak yang berwenang.(BR)