Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaKota MedanLingkunganPeristiwaSumateran UtaraTerbaru

Hujan Deras Selama Dua Jam, Daerah Medan Petisah Kebanjiran

848
×

Hujan Deras Selama Dua Jam, Daerah Medan Petisah Kebanjiran

Sebarkan artikel ini

Hujan Deras Selama Dua Jam, Daerah Medan Petisah Kebanjiran,Selasa 27 Agustus 2024 Sore.(Dok.Ronald Sihombing)

Medan//relasipublik.com-Hujan yg tak kunjung reda selama kurang lebih dua jam yang mengguyur daerah, kelurahan Sekip, Kampung Madras, Carefour, daerah Abdul Hamid/Ayahanda dan sekitaran, Kec. Medan Petisah, Medan pada, Selasa 27 Agustus 2024 sekitar Jam 14.00 Sore cukup membuat masyarakat terutama para pengendara sepeda motor dan Mobil cukup kebingungan untuk mencari jalan alternatif yang lebih tinggi agar terhindar dari mogok akibat tingginya air yang mencapai 30 Cm.

Seperti terlihat media ini didaerah kampung madras depan salah pusat perbelanjaan, hingga Jalan S.parman depan Sekolah ST Thomas, air yang menggenangi jalan membuat beberapa pengendara mobil dan sepeda motor berhenti menunggu debit air surut.

Bahkan didepan pusat perbelanjaan Carefour dijalan Gatot subroto ada pengendara mobil dan sepeda motor yg mogok akibat tingginya nya air yang menggenangi jalan raya.

Ada beberapa pengendara mobil yang hendak menuju pajak Sei Sikambing akhirnya berbelok menuju daerah sekip untuk menghindari genangan air, pada hal daerah sekip sekitaran jalan P.tenun pun tak luput dari banjir.

Banjir yang melanda daerah tersebut kali ini paling besar untuk tahun 2024 ini, kata seorang ibu yang bernama Ani seorang pedagang di Pajak Kandak Medan.

“Ini yang terbesar, pada hal hujan tadi paling lama dua jam, tapi lihatlah daerah jalan punak, jalan gelas sudah tergenang, mungkin ini akibat sungai/saluran air di Seiputih tidak mampu menampung debit air”, kata Penduduk Jalan punak.Gg Sakti tersebut sambil menunggu hujan reda.

Ditempat lainnya  Juliana Sitorus , penduduk Jl.cangkir Lr Toba Medan mengatakan, paret ini (red-Seiputih) sudah seharusnya diperdalam lagi, kalau bisa Dua meter lagi agar mampu menampung debit air akibat hujan ataupun air kiriman dari hulu, kata Juliana Sitorus.

“Sudah dua puluh tahun paret ini tak pernah dikorek”, Katanya.

Soalnya menurut Juliana, hampir disetiap penghujung tahun, warga disekitaran jalan cangkir dan daerah ayahanda pasti mengalami kebanjiran dan harus siap siap kerja keras untuk menguras air yang merembes kerumah.

Saat ini sudah pukul 17.00 hujan sudah reda dan debit air sudah surut, tapi para warga masih khawatir , soalnya dilangit awan masih mendung menandakan hujan akan kembali lagi.(Ronald Sihombing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *