Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaNasionalTerbaru

Dalam Pidato Pelantikannya, Presiden Prabowo Berpandangan Perlunya Demokrasi Yang Santun Dan Damai

597
×

Dalam Pidato Pelantikannya, Presiden Prabowo Berpandangan Perlunya Demokrasi Yang Santun Dan Damai

Sebarkan artikel ini

Foto-Pelantikannya Presiden Prabowo Subianto 20 Oktober 2024.(Dok.Ist)

Nasional//relasipublik.com-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto hari ini resmi dilantik menjabat menggantikan Joko Widodo yang telah menjabat dua periode pada Minggu 20 Oktober 2024.

Turut hadir dalam acara pelantikan diantaranya sejumlah pemimpin dan utusan khusus negara sahabat, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, serta Wakil Presiden ke-11 RI Boediono. Selain itu, tampak hadir pula para pimpinan lembaga negara dan para ketua umum partai politik nasional.

Dalam pidatonya Prabowo mengatakan perlunya demokrasi yang khas Indonesia, yaitu demokrasi yang santun dan damai, menghindari kekerasan serta adu domba. Untuk itu, Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, dengan menghormati perbedaan dan mengedepankan kerja sama.

Kita menghendaki demokrasi yang sesuai dengan sejarah dan budaya kita, di mana berbeda pendapat tidak menimbulkan permusuhan, tegas Prabowo saat memberikan pidato pertamanya sebagai Presiden dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029, di Gedung Nusantara MPR-DPD-DPR RI, Senayan, Jakarta.

Selain itu Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya kesejahteraan rakyat, ia juga menyoroti tentang kemerdekaan bangsa sejati adalah ketika rakyatnya terbebas dari ketakutan, kemiskinan, dan penderitaan.

“Ingin melihat wong cilik bisa tersenyum dan hidup sejahtera,” ungkapnya.

Tak hanya berfokus pada isu dalam negeri, Presiden Prabowo juga menyampaikan sikap Indonesia di kancah internasional. Indonesia, menurutnya, akan tetap berpegang pada politik bebas aktif dan bersahabat dengan semua negara, tanpa bergabung dengan blok militer mana pun.

Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok, non-aligned dan juga menegaskan solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina dan siap memberikan bantuan lebih lanjut dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di sana.

“P rinsip, kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Prabowo pun memberikan apresiasi khusus kepada para pemimpin sebelumnya, terutama Presiden RI ke-7 Joko Widodo, yang dianggapnya berhasil memimpin bangsa melewati berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19.

Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghentikan segala permusuhan dan bersama-sama membangun masa depan bangsa dengan semangat gotong-royong.

Mari kita hentikan dendam dan kebencian. Bangun kerukunan dan gotong-royong, inilah kepribadian bangsa Indonesia, pungkasnya.

(Ronald Sihombing/Tim Jakarta )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *