Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
NasionalTerbaru

PERKUAT KERJA SAMA, KEPALA BNN RI HADIR DALAM ACARA R-IDEC DI KOREA SELATAN

306
×

PERKUAT KERJA SAMA, KEPALA BNN RI HADIR DALAM ACARA R-IDEC DI KOREA SELATAN

Sebarkan artikel ini
Foto -Perkuat kerjasama antara indonesia dan Thailand dalam pemberantasan peredaran gelap Narkotika.(Humas Dan Protokoler BBN)

 

Nasional //relasipublik.com-Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia hadir dalam acara Asia Pacific Division Regional IDEC Working Group yang berlangsung di The Westin Josun Busan, Korea Selatan pada Senin (21/4).

Kepala BNN RI Marthinus Hukom melakukan kunjungan kerja di Korea Selatan, didampingi Deputi Hukum dan Kerja Sama, Agus Irianto dan Direktur Interdiksi, Tery Zakiar Muslim.

International Drug Enforcement Conference (IDEC) merupakan pertemuan kerja sama regional yang difokuskan pada pemberantasan peredaran gelap narkoba. Grup ini diikuti oleh sejumlah perwakilan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Jauh beserta Country Attache dan dibuka oleh pejabat tinggi dari Kepolisian Korea dan Drug Enforcement Administration (DEA). Pada kesempatan ini, mereka menyampaikan komitmen dalam memperkuat kerja sama lintas negara untuk memerangi perdagangan narkotika, termasuk yang kini marak dilakukan secara daring dan menggunakan aset kripto.

Acting Police Commissioner Korea, Kim Yeung, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada DEA dan seluruh peserta, termasuk BNN RI atas partisipasi dan dukungannya. Kegiatan ini menjadi sebuah kehormatan bagi Kepolisian Korea sebagai tuan rumah acara ini, dengan DEA sebagai co-host.

Menurut Kim, kerja sama internasional merupakan kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan narkotika yang terus berkembang. Ia juga menyoroti peran Korea Selatan yang kini menjadi salah satu hub logistik global, yang secara tidak langsung menjadikan Negeri Ginseng rawan dimanfaatkan oleh jaringan perdagangan narkoba internasional.

Kim menambahkan, tren perdagangan narkotika saat ini telah beralih ke platform daring dengan penggunaan mata uang kripto, sehingga memerlukan pendekatan baru dan kolaborasi yang lebih erat di antara penegak hukum dunia.

Sementara itu, Director Regional DEA, John Scott untuk kawasan Asia Pasifik, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya IDEC Working Group dan menyambut baik inisiatif yang dipimpin Kepolisian Korea. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Kantor DEA di Seoul dan seluruh delegasi yang hadir atas dukungan dan kerja kerasnya dalam memerangi perdagangan narkoba.

Scott menjelaskan bahwa DEA memiliki fungsi strategis dalam pemberantasan tindak pidana narkotika, dan hubungan kerja sama seperti ini sangat penting untuk keberhasilan bersama. Ia menegaskan bahwa tidak ada keraguan bahwa IDEC memiliki tujuan yang jelas yaitu menyatukan kekuatan global untuk melawan jaringan kejahatan narkotika terorganisir (DTO) yang kini telah menjadi masalah lintas batas.

Diketahui, jaringan DTO menggunakan jalur laut, udara, hingga kargo untuk distribusi global. Prekursor banyak ditemukan di Asia, diproduksi di Meksiko, dan dipasarkan di Amerika Serikat.

DEA kawasan Asia Pasifik menyebutkan bahwa permasalahan ini harus dihadapi secara kolektif dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, serta melaksanakan investigasi bersama.

Acara ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, terutama BNN RI melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mencakup penguatan pencegahan dan pemberantasan narkotika, dimana Indonesia telah memprioritaskan langkah-langkah penanggulangan narkotika yang komprehensif. Selain itu juga untuk mempererat hubungan antarnegara dalam memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
[24/4 06.44] Yessi Weningati: *BNN BERTEMU NSB THAILAND DAN DEA, BAHAS PERKEMBANGAN KASUS PENYELUNDUPAN NARKOTIKA*

Dalam lawatan ke Korea Selatan, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, melakukan pertemuan resmi dengan Kolonel Nan, perwakilan dari Narcotics Suppression Bureau (NSB) Thailand, pada Selasa (22/4). Di kesempatan ini, Kepala BNN RI didampingi Deputi Hukum dan Kerja Sama, Agus Irianto, dan Direktur Interdiksi, Tery Zakiar Muslim.

Pertemuan ini merupakan bagian dari penguatan kerja sama regional dalam penanganan kejahatan narkotika lintas negara antara Indonesia dan Thailand dalam pemberantasan narkotika.

Kedua belah pihak membahas sejumlah isu strategis, termasuk perkembangan kasus penyelundupan narkotika melalui jalur laut (Thailand boat case) yang saat ini tengah ditangani oleh NSB sebagai pemimpin investigasi.

Diskusi ini juga menyoroti struktur penanganan kasus narkotika di Negeri Gajah Putih, di mana NSB lebih berfokus pada kasus domestik, sementara Office of the Narcotics Control Board (ONCB) menangani isu-isu narkotika baik di dalam maupun luar negeri.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh perwakilan Drug Enforcement Administration (DEA), Matthew Gomm, dari kantor Jakarta dan Bangkok, DEA Bangkok Country Office CA Nick Wills, DEA Bangkok CO CA Jesse Odum. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya peran BNN dan NSB Thailand sebagai mitra utama DEA dalam upaya global memerangi jaringan narkotika internasional.

BNN berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dengan mitra-mitra internasional guna memperkuat sistem deteksi dini, pertukaran informasi intelijen, dan penindakan bersama terhadap sindikat narkoba lintas negara.

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
*BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *