Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Terbaru

Kapolda Nonaktifkan Kapolres Belawan, Langkah Bagus, Bukan Vonis Bersalah Tapi Bentuk Transparansi

723
×

Kapolda Nonaktifkan Kapolres Belawan, Langkah Bagus, Bukan Vonis Bersalah Tapi Bentuk Transparansi

Sebarkan artikel ini
Foto- Ilustrasi tawuran.(Istimewa)

 

Sumut//relasipublik.com- Kapolda turun tangan untuk nonaktifkan anak buahnya, Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan sebagai bentuk tanggung jawab akibat seorang anak remaja bernama Muhammad Syuhada (15) meninggal dunia akibat luka tembak di perut pada Minggu (4/5/2025) dan satu rekannya, B (17) masih menjalani perawatan intensif.

Irjen Whisnu Hermawan menyampaikan bahwa usulan penonaktifan AKBP Oloan diajukan ke Mabes Polri demi mempermudah proses penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan Propam, Ditreskrimum, Irwasda, hingga Labfor, (5/5).

Kita tidak usah berpolemik tentang kasus ini, karena Kapolda telah berdiri ditengah dan dengan cepat mengambil sikap karena seperti kata beliau Penonaktifan, adalah bentuk transparansi, bukan vonis bersalah.

Kami tidak main-main. Kalau salah, kami tindak. Kalau benar, akan kami sampaikan ke publik. Ini demi kejelasan dan keadilan, ujar Whisnu dalam konferensi pers di Mapolda Sumut.

Banyak masyarakat yang sudah resah terhadap kejahatan yang saat ini sangat meresahkan di kota Medan. Memang kepolisian dituntut untuk kerja keras dalam menuntaskan kejahatan yang saat ini ada dikota Medan, seperti geng motor, begal dan kejahatan lainnya menuntut tindakan keras dari kepolisian. Tetapi harus dibarengi dengan prilaku untuk mengayomi tidak membabi buta terlebih lagi mengorbankan nyawa.

Jadi beliau berharap agar masyarakat tetap tenang menyikapi hal ini, karena Kapolda telah bertindak adil dan cepat dalam menyikapi kasus ini, termasuk sudah datang kerumah keluarga korban dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan juga telah menyampaikan kepada masyarakat, beliau akan bertindak adil dan transparan serta akan menjelaskan dengan sejelas jelasnya kepada masyarakat apa yang terjadi.

Untuk diketahui sebelumnya seperti kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, peristiwa itu berawal pada Sabtu (3/5) sekira pukul 19.30 WIB. Saat itu, terjadi tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dengan kelompok Lingkungan 13 Selebes di Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan.

Sebeumnya Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan memimpin apel personel guna mengantisipasi tawuran susulan dan melaksanakan patroli serta standby, kata Kabid humas Poldasu Minggu (4/5).

Sekira pukul 01.35 WIB, Oloan meninggalkan posko memasuki Tol Belmera sekira pukul 02.05 WIB, sekelompok pemuda berkisar 10 orang masuk ke jalur tol sambil membawa celurit dan kelewang diduga sedang tawuran.

Melihat hal itu, sopir Oloan, yakni Bripda Ruben langsung menyalakan lampu panjang peringatan. Namun, kelompok pemuda tersebut malah mengadang sambil mengayunkan senjata tajamnya ke arah mobil dinas Oloan.

Lalu, Oloan pun memerintahkan sopirnya untuk menghentikan mobil. Setelah itu, Oloan keluar dan memberikan peringatan kepada kelompok pemuda tersebut untuk menghentikan aksinya. Namun, kelompok tawuran tersebut malah mengejar Oloan dan melemparinya dengan batu dan petasan.

Oloan pun mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan ke udara. Bukannya membubarkan diri, kelompok pemuda tersebut malah terus mengejar dan melempari Oloan menggunakan batu dan petasan.

Merasa terancam, Oloan memutuskan untuk melepaskan tiga kali tembakan ke arah kelompok pemuda tersebut. Kombes Ferry menyebut AKBP Oloan melepaskan tembakan untuk melindungi diri. Tembakan diarahkan ke bagian kaki.Nahas, dalam peristiwa itu ada dua orang yang terkena tembakan. Keduanya, yakni MS (15) dan B (17). MS tertembak di bagian perut, sedangkan B di bagian tangan.(Ronald Sihombing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *