Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaSumateran UtaraTerbaru

Pengunjuk Rasa di Medan Semakin Brutal

278
×

Pengunjuk Rasa di Medan Semakin Brutal

Sebarkan artikel ini
kelompok massa Ojek Online (Ojol) sangat sportif dan damai, pada Kamis 29/8/2025) di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara Medan./ist.

 

Medan, Relasipublik.com- Massa pengunjuk rada di Medan pada hari kelima kelihatan semakin brutal. Tapi kelompok massa Ojek Online (Ojol) sangat sportif dan damai, pada Kamis 29/8/2025) di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara Medan.

Beberapa kelompok ojol yang diterima fraksi PAN Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara M.Paisal mengajak musyawarah di ruang Banmus didampingi Kabag Protokol Humas DPRD Sumut Muhammad Sofyan.

Hasil musyawarah pihak dan anggota DPRD Sumut yang mewakili M.Paisal mupakat akan menyampaikan, meneruskan ke DPR RI tentang surat mereka yang isinya diusut tuntas pelaku Tabrak Rantis yang membuat meninggalnya Arfan Kurniawan teman mereka yang meninggal 28 Agustus 2025 malam.

Pengunjuk rasa dari kelompok massa mahasiswa Cipayung Plus mengadakan orasi di depan gedung DPRD Kota Medan, dengan tuntutan mereka: Mendesak transparansi dan akuntabilitas penuh DPRD Kota Medan dalam seluruh penggunaan anggaran daerah, Menuntut penghentian kegiatan perjalanan dinas dan sosialisasi yang diduga hanya menjadi modus memperkaya diri dan kelompok, ujar mereka.

Mereka juga menuntut segera sahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat adat sebagai bentuk komitmen negara terhadap keadilan hukum dan hak-hak masyarakat adat, Menolak dengan tegas tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Negara wajib menjamin kebebasan berekspresi.

Menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR di tengah krisis ekonomi masyarakat, Segera tingkatkan kesejahteraan guru henorer di Kota Medan. Pendidikan harus menjadi prioritas, bukan beban bagi para pendidiknya.

Selain itu ada ratusan kelompok pengunjuk rasa di Jalan Ahmad Yani persis di depan gedung Bank Mandiri mulai dari simpang jalan Raden saleh hingga depan gedung harian Analisa dipadati pengunjuk rasa yang tidak diketahui komandonya, mereka mengadakan orasinya dengan tuntutan yang sama.

Menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR ditengah krisis ekonomi rakyat sekarang ini, kata mereka secara bergantian mengadakan orasinya dan pos polisi yang ada di depan Bank Mandiri hangus dibakar dan setelah itu sebagian mereka bergabung ke kelompok sipayung didepan DPRD Kota Medan. (BR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *