LABUHANBATU – Pembangunan satu paket sumur bor di Dusun Janji Matogu, Desa Pematang Seleng, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024 senilai Rp35.884.100, tidak dapat difungsikan.
Sumur bor yang selesai dikerjakan tahun lalu itu sempat mengeluarkan air bersih, namun tak lama kemudian tersumbat lumpur akibat longsor di dasar sumur.
Ketua RT Dusun Janji Matogu, Saiman, kepada wartawan, Selasa (30/9/2025), mengatakan sumur bor tersebut dibangun di atas tanah miliknya yang telah dihibahkan untuk kepentingan desa.
“Setelah selesai sempat keluar airnya, tapi tidak berselang lama langsung mampet. Tukang sumur sudah mencoba memperbaiki dengan menyedot lumpur, tapi tetap tidak berhasil,” ujar Saiman.
Ia juga menyinggung kemungkinan tanah di lokasi pengeboran tidak stabil karena pernah dilakukan pemboman oleh perusahaan Caltex untuk eksplorasi minyak.
“Sumur itu dibor sedalam 120 meter dengan pipa hisap 90 meter. Tapi setelah longsor, airnya tidak keluar lagi,” jelasnya.
Hal senada disampaikan warga setempat, Sapar. Menurutnya, pembangunan sumur bor itu merupakan usulan warga karena kesulitan mendapatkan air bersih. Namun, dugaan tanah yang labil membuat sumur bor tidak bertahan lama.
“Air sempat keluar, tapi hanya sebentar. Saya menduga tanahnya labil dan berlumpur, makanya gagal,” kata Sapar.
Sementara itu, Kepala Desa Pematang Seleng, Suwarno, membenarkan bahwa pembangunan sumur bor tersebut bersumber dari dana desa tahun 2024. Ia mengaku pihak desa sudah berupaya memperbaiki namun tidak berhasil.
“Awalnya air yang keluar cukup jernih. Tapi lama-kelamaan terjadi longsoran lumpur di bawah tanah sehingga menutup rongga air. Tukang sumur sudah kita panggil kembali, dilakukan pencucian dan penyedotan lumpur, tapi tidak membuahkan hasil,” jelas Suwarno.
Suwarno menambahkan, dalam RAB, kedalaman sumur direncanakan 75 meter. Namun karena kualitas air kurang bersih, pengeboran dilanjutkan hingga 120 meter hingga menemukan air yang jernih.
Sayangnya, musibah longsor membuat sumur tak bisa difungsikan.
“Karena kejadian ini kita anggap gagal akibat faktor alam. Pemerintah desa juga sudah melaporkan hal tersebut ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD),” pungkas Suwarno.
Laporan: Aiman Ambarita















