Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DaerahTerbaru

Mahasiswa KKN Agroteknologi Hidupkan Lingkungan Sekolah Lewat Program Apotek Hidup di Desa Aek Tapa

116
×

Mahasiswa KKN Agroteknologi Hidupkan Lingkungan Sekolah Lewat Program Apotek Hidup di Desa Aek Tapa

Sebarkan artikel ini

LABUHANBATU — Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama pada aspek pengabdian kepada masyarakat. Melalui KKN, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan akademik untuk memecahkan persoalan nyata di tengah masyarakat. 

Program KKN di Desa Aek Tapa, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Apotek Hidup di Lingkungan Sekolah”.

Kegiatan berfokus pada pembuatan Apotek Hidup serta penyuluhan mengenai pemanfaatan tanaman obat keluarga bagi masyarakat dan siswa sekolah dasar.

Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran lingkungan, memperkenalkan manfaat tanaman obat tradisional, serta mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah agar lebih produktif.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya antusiasme yang tinggi dari pihak sekolah dan masyarakat. Program ini tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga menumbuhkan nilai edukatif, ekologis, dan sosial bagi peserta didik.

Melalui pendekatan partisipatif, kegiatan ini berhasil menumbuhkan budaya peduli lingkungan dan kesadaran akan pentingnya pengobatan alami berbasis tanaman tradisional.

Kata kunci: KKN, Apotek Hidup, tanaman obat, Agroteknologi, pemberdayaan masyarakat, edukasi lingkungan.

 

Pendahuluan

 

1. Latar Belakang

 

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat secara langsung.

Desa Aek Tapa, yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan, merupakan desa agraris yang berada di Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Secara geografis, wilayah ini berada di dataran rendah dengan suhu harian rata-rata 26–32°C dan curah hujan yang cukup tinggi.

Kondisi tersebut sangat mendukung pertumbuhan tanaman tropis termasuk tanaman obat-obatan yang dapat dikembangkan untuk mendukung ketahanan kesehatan keluarga.

Sebagian besar masyarakat Desa Aek Tapa berprofesi sebagai petani kelapa sawit, karet, dan tanaman pangan.

Meski hidup dalam ketercukupan sederhana, masyarakat memiliki nilai sosial yang tinggi, seperti gotong royong, saling membantu, serta kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.

Namun, di tengah modernisasi dan perkembangan gaya hidup, pemanfaatan tanaman obat tradisional mulai terabaikan.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Program Studi Agroteknologi Universitas Labuhan Batu berinisiatif melaksanakan kegiatan Apotek Hidup sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga kesehatan dengan bahan alami.

Program Apotek Hidup ini dipusatkan di lingkungan SD Negeri 112319 Desa Aek Tapa, dengan melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran lingkungan hidup yang berkelanjutan.

 

Rumusan Masalah

 

1. Bagaimana penerapan program Apotek Hidup sebagai media pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat di Desa Aek Tapa?

2. Apa manfaat kegiatan Apotek Hidup bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar?

3. Bagaimana keberlanjutan program ini setelah kegiatan KKN selesai dilaksanakan?

 

Tujuan Kegiatan

 

1. Menumbuhkan kesadaran lingkungan dan pemanfaatan tanaman obat di kalangan siswa dan masyarakat.

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jenis, manfaat, dan cara perawatan tanaman obat.

3. Mengoptimalkan lahan sekolah sebagai sarana edukasi lingkungan dan sumber pembelajaran kontekstual.

4. Mengembangkan sinergi antara mahasiswa, sekolah, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan sehat dan produktif.

 

Manfaat Kegiatan

 

1. Bagi sekolah: terciptanya lingkungan yang lebih hijau dan menjadi media pembelajaran berbasis praktik.

2. Bagi masyarakat: meningkatnya kesadaran terhadap potensi tanaman obat di pekarangan rumah.

3. Bagi mahasiswa: pengalaman langsung dalam mengimplementasikan ilmu Agroteknologi dan berinteraksi dengan masyarakat.

4. Bagi lingkungan: meningkatnya keanekaragaman tanaman lokal dan terciptanya ruang hijau edukatif.

 

Metode Pelaksanaan

 

Kegiatan KKN dilaksanakan pada 20 Agustus 2025 di SD Negeri 112319 Desa Aek Tapa. Program dijalankan selama dua minggu dengan pendekatan partisipatif-edukatif, di mana mahasiswa tidak hanya memberikan penyuluhan, tetapi juga melibatkan peserta secara langsung dalam proses kegiatan.

 

Tahapan Pelaksanaan:

 

Observasi dan Koordinasi Awal

Mahasiswa melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat dan berkoordinasi dengan kepala desa serta pihak sekolah. Observasi dilakukan untuk menilai ketersediaan lahan, kondisi tanah, dan tingkat partisipasi masyarakat.

 

Sosialisasi dan Edukasi Tanaman Obat

Tahap ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai manfaat tanaman obat. Materi sosialisasi mencakup jenis tanaman, khasiatnya, serta cara menanam dan merawatnya. Metode pembelajaran dilakukan melalui cerita interaktif dan tanya jawab agar siswa lebih tertarik.

 

Demonstrasi Penanaman dan Praktik Lapangan

Mahasiswa bersama siswa melakukan praktik menanam bibit jahe, kunyit, lengkuas, sereh, dan temulawak di area yang telah disiapkan. Proses ini mencakup persiapan media tanam, penataan bedeng, hingga pemberian label tanaman.

 

Pendampingan dan Pemantauan Pertumbuhan Tanaman

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa memberikan bimbingan teknis kepada siswa dan guru tentang cara penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama alami. Pendampingan berlanjut hingga tanaman tumbuh stabil.

 

Evaluasi dan Penyerahan Hasil Program

Di akhir kegiatan, dilakukan evaluasi bersama pihak sekolah untuk menilai keberhasilan program. Area Apotek Hidup kemudian diserahkan kepada sekolah sebagai fasilitas pembelajaran lingkungan berkelanjutan.

 

Hasil dan Pembahasan

 

Pelaksanaan program Apotek Hidup memberikan hasil yang menggembirakan. Lahan kosong di sekitar sekolah yang semula tidak dimanfaatkan, kini berubah menjadi taman hijau yang asri. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi ketika belajar mengenal tanaman obat secara langsung. Mereka juga mampu menyebutkan manfaat masing-masing tanaman yang ditanam.

 

Dari hasil observasi dan wawancara singkat dengan guru, diketahui bahwa kegiatan ini memberikan tiga dampak utama:

 

Dampak Edukatif

Program ini memperkuat pembelajaran berbasis lingkungan. Guru dapat menjadikan Apotek Hidup sebagai laboratorium mini untuk pelajaran IPA, biologi, dan lingkungan. Anak-anak belajar mengenal alam, menghargai proses tumbuh tanaman, serta memahami manfaat tumbuhan dalam kehidupan manusia.

 

Dampak Ekologis

Lingkungan sekolah menjadi lebih hijau, bersih, dan sehat. Keberadaan tanaman obat juga berfungsi meningkatkan keanekaragaman hayati mikro di sekitar sekolah. Tanaman seperti sereh dan jahe turut berperan mengusir serangga sehingga mendukung kebersihan lingkungan.

 

Dampak Sosial dan Kultural

Program ini membangkitkan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang hampir terlupakan, seperti kebiasaan menanam tanaman obat di halaman rumah. Banyak warga yang kemudian termotivasi untuk menanam tanaman serupa di pekarangan masing-masing.

Dari segi keberlanjutan, pihak sekolah menyatakan kesediaan untuk melanjutkan program dengan menjadikannya bagian dari kegiatan ekstrakurikuler siswa. Guru juga diberikan panduan sederhana terkait teknik perawatan tanaman agar kegiatan ini tidak berhenti setelah mahasiswa KKN kembali ke kampus.

 

Kendala dan Solusi

 

Beberapa kendala yang dihadapi selama kegiatan antara lain:

1. Keterbatasan lahan – Solusinya dengan membuat pot vertikal menggunakan barang bekas seperti botol plastik.

 

2. Kondisi tanah kurang subur – Diatasi dengan penggunaan pupuk kompos dan pengolahan tanah sederhana.

 

3. Cuaca tidak menentu – Dilakukan penyesuaian waktu penanaman serta perlindungan tanaman dengan naungan sederhana dari bambu dan plastik.

 

Kesimpulan

 

Program Apotek Hidup di Desa Aek Tapa terbukti efektif sebagai media pembelajaran lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya tanaman obat, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang asri dan edukatif.

Mahasiswa berhasil menjadi penghubung antara dunia akademik dan masyarakat dengan cara yang sederhana namun berdampak.

Program ini sekaligus menjadi refleksi bahwa ilmu Agroteknologi tidak hanya berorientasi pada produksi pangan, tetapi juga memiliki peran besar dalam membangun kesadaran ekologis dan kesehatan masyarakat.

Diharapkan program ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Labuhanbatu Utara untuk mengembangkan Apotek Hidup sebagai bagian dari gerakan sekolah hijau dan sehat.

 

Ucapan Terima Kasih

 

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Labuhan Batu atas dukungan moril dan materil dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Desa Aek Tapa, pihak SD Negeri 112319, para guru, serta masyarakat Desa Aek Tapa atas kerja sama dan partisipasi aktifnya dalam menyukseskan kegiatan.

Tanpa dukungan dan semangat gotong royong seluruh pihak, kegiatan Apotek Hidup ini tidak akan terlaksana dengan baik. Semoga kerja sama yang telah terjalin ini dapat terus dipertahankan dalam kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya.

 

 

Oleh:

Hadi Syukrillah Muti

NPM: 2203100064

 

Program Studi: Agroteknologi

Fakultas: Sains dan Teknologi

Universitas Labuhan Batu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *