LABUSEL — Di tengah sorotan publik terhadap lambannya penanganan kasus dugaan pemerkosaan di Kecamatan Torgamba, Kapolres Labuhanbatu Selatan, AKBP Aditya S.P. Sembiring justru tampak aktif menghadiri berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Langkah ini dinilai sebagai upaya pencitraan di tengah turunnya kepercayaan publik terhadap kinerja aparat kepolisian di wilayah itu.
Pada Selasa (11/11/2025), Kapolres tampak mendampingi Bupati Labuhanbatu Selatan, Fery Sahputra Simatupang, S.H., dalam kegiatan peninjauan program pemberdayaan dan bantuan sosial di Kecamatan Silangkitang.
Acara tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, termasuk Wakil Bupati Syahdian Purba Siboro, S.H., Kajari Labuhanbatu Selatan Victoris Parlaungan Purba, S.H., M.H., Danramil 11 Kotapinang Mayor Inf Hendra Gunawan, serta Ketua DPRD Ari Winata dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Rombongan Forkopimda berangkat dari Rumah Dinas Bupati menuju beberapa desa di Kecamatan Silangkitang, di antaranya Desa Aek Goti, Desa Binanga 2, dan Desa Ulumahuam.
Mereka meninjau lahan pertanian cabai milik warga, menyerahkan alat semprot elektrik dan pupuk organik kepada petani, serta berdialog dengan masyarakat.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan kartu BPJS, bantuan BAZNAS, dan paket sembako kepada warga penerima manfaat.
Kegiatan ditutup dengan ngopi santai di lokasi wisata Pemandian Aek Tanjung sebelum rombongan kembali ke Kotapinang sekitar pukul 19.00 WIB.
Dikutip dari Humas Polres Labuhanbatu Selatan, AKBP Aditya menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk sinergi antara Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman sekaligus mendukung pembangunan daerah.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga memastikan program pemerintah berjalan lancar dan tepat sasaran. Dengan turun langsung, kita bisa melihat kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi warga,” ujar Aditya.
Namun, di balik kegiatan sosial dan seremonial itu, publik masih menunggu langkah nyata Polres Labuhanbatu Selatan dalam menuntaskan kasus kejahatan seksual di Torgamba yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti. Perhatian Kapolres terhadap kasus tersebut terkesan “setengah hati” dan hanya sebatas formalitas.
Kontras antara gencarnya pencitraan sosial dan lemahnya penegakan hukum inilah yang kemudian memunculkan anggapan publik: Kapolres lebih sibuk menebar simpati ketimbang menegakkan keadilan.
Kegiatan Forkopimda di Silangkitang memang berjalan tertib dan kondusif, bahkan disambut antusias oleh masyarakat.
Namun harmoni di panggung publik tak cukup menutupi luka sosial yang belum sembuh, terutama bagi korban kekerasan seksual yang hingga kini masih menanti keberpihakan hukum yang nyata.
Laporan: Aiman Ambarita.















