Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kabupaten AsahanTerbaru

Cegah Risiko Residu Antibiotik, Pemkab Asahan Edukasi Pelaku Usaha Peternakan

235
×

Cegah Risiko Residu Antibiotik, Pemkab Asahan Edukasi Pelaku Usaha Peternakan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Asahan drh Yusnani menyampaikan laporan kegiatan.(dok/ist)

 

Asahan, RELASI PUBLIK — Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memperkuat kewaspadaan terhadap keamanan pangan hewani dengan menggelar Sosialisasi Risiko Residu Antibiotik bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Peternakan USU.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Antariksa Kisaran, Kamis (13/11/2025) ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan masyarakat tentang potensi bahaya residu antibiotik pada produk hewan serta pentingnya pengawasan rantai pangan dari hulu hingga hilir.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Asahan drh. Yusnani menekankan bahwa keamanan pangan asal hewan merupakan bagian penting dari ketahanan pangan nasional, sejalan dengan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, dan Undang – Undang No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Yusnani juga menjelaskan penggunaan antibiotik pada hewan harus dilakukan secara terukur untuk mencegah terbentuknya residu berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia, termasuk risiko resistensi, alergi, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Bupati Asahan diwakili Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. H. Supriyanto MPd menegaskan bahwa keamanan pangan hewani merupakan salah satu unsur penting dalam pemenuhan nutrisi masyarakat, terutama dari sumber protein hewani yang kaya asam amino esensial.

Namun, kata Supriyanto, keberadaan residu antibiotik dapat menghambat pemanfaatan nutrisi oleh tubuh dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Karena itu, Pemkab mendorong seluruh pelaku peternakan untuk menerapkan praktik beternak yang bertanggung jawab, menjaga higienitas kandang, serta memastikan setiap produk hewan yang beredar aman dikonsumsi.

“Melalui sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Asahan berharap edukasi mengenai praktik penggunaan antibiotik yang benar dapat diterapkan secara konsisten oleh seluruh pelaku usaha peternakan,” ujarnya.(is)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *