Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaSumateran UtaraTerbaru

Debat Publik Kedua Paslon Gubernur Sumatera Utara Tahun 2024

509
×

Debat Publik Kedua Paslon Gubernur Sumatera Utara Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

Debat Publik Kedua Paslon Gubernur Sumatera Utara Tahun 2024

Sumut//.relasipublik.com-Komisi Pemilihan Umum (KPU)Provinsi Sumut kembali menggelar Debat Publik Kedua Pilkada Sumut dengan menghadirkan Cagubsu dan Cawagubsu nomor 1 Bobby-Surya dan Nomor 2 Edy-Hasan yang berlangsung di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/11/2024) malam dimulai sekitar pukul 20.00 wib malam.

Debat terbuka untuk yang kedua
ini dengan tema “Peningkatan daya saing daerah dan pembangunan berkelanjutan”. Sedangkan sub tema “Memajukan Daerah dan Menyelesaikan persoalan daerah”.

Sebelumnya Ketua KPU Sumut yang didampingi para komisioner KPU Sumut dalam kata sambutannya dalam acara tersebut bahwa mengatakan , bahwa kedua Paslon Sudah menunggu Debat yang kedua ini untuk menyampaikan programnya kepada 10.700.000 orang pemilih, untuk meyakinkan mereka dengan melemparkan program program mereka, apabila nanti memimpin Sumatera Utara, Kata Agus Arifin didampingi beberapa komisioner, seperti El Suhaimi, Frendianus Joni Rahmat Zebua, Kotaris Banurea, Raja Ahab Damanik, Robby Effendy, Sitori Mendrofa dan sekertaris KPU Sumut Sarpan Daulay.

Dalam debat ini Pasangan Bobby -Surya menyoroti Menuju Indonesia emas 2045 tantangan kedepan Sumut, pastikan Infrastruktur tidak seperti lima tahun lalu dan harus sampai kedaerah pelosok terpencil, misalnya harus sampai di daerah Nias.

Bobby mengatakan, moda transportasi didaerah terpencil, kedepannya infrastruktur harus yang utama, dan jangan hanya untuk menyiapkan halaman rumah dinas gubernur dana yang dikucurkan mencapai dua milyar rupiah, tetapi masih banyak infrastruktur di Sumut yang terbengkalai, kata Bobby dan pasangannya.

Bobby juga menyoroti tidak adanya Balai Latihan Kerja ( BLK ) terutama dalam sektor pertanian, Parawisata, dan industri dan kedepannya pasangan ini akan menambah BLK yang saat ini hanya satu.

Sedangkan Edy Rahmayadi- Hasan Basri Sagala dalam acara debat tersebut menyoroti perkembangan sektor infrastruktur di Sumatera Utara harus selesai 90 persen, termasuk internet harus bisa di akses, pengembangan investasi di Sumut, sesuai dengan kemampuan semua.
Degradasi lingkungan, harus kordinasi Antar pusat dan Daerah. Alih fungsi lahan hayang Kabupaten Kota harus selesaikan lima tahun kedepan.

Pemerataan pembangunan adalah minimnya Moda transformasi terutama didaerah terpencil, hal ini menurut pasangan Edy – Hasan, pemerintah harus menyiapkan moda transformasi dan perbaikan infrastruktur dan gubernur harus mengkodinir.

Banyak yang disinggung Paslon Edy dalam debat tersebut termasuk pengadaan Bus listrik yang tidak diketahuinya, dan pengadaan bus listrik juga harus melalui kajian yang mendalam.

Sedangkan Bobby mengatakan bahwa bus listrik kami sendiri investornya, kalau gubernur ingin terlibat dalam penyerahan bus listrik tersebut, ngomong baik baiklah dengan wali kota.

Konflik agraria seperti di Kabupaten langkat , Deli Serdang dan lain lain, menjadi sorotan kedua pasangan, Edi mengatakan Konflik tanah di Sumut cukup tinggi, kita harus duduk antara pemerintah dan masyarakat , harus ada dialog, dan keterbukaan, akan dibuat gugus tugas untuk mengatasi permasalahan tanah dan agraria dan jangan menggunakan ego sektoral, ujar Edy Rahmayadi.

Sedangkan masalah sampah, sektor pariwisata, banjir dan sebagainya didalam acara ini digulir menjadi isu yang tentu masing masing mengajukan argumen sendiri tata cara penyelesaiannya.

Yang paling menarik ketika Paslon Edy mempertanyakan kepada Paslon Bobby tentang blok Medan yang didapatnya dari media, dan apa sebenarnya yang terjadi?, tapi Bobby menjawab, kalau ada yang menggangu tentang hal ini laporkan, ada penegak hukum.

“Kami tidak akan membuat pernyataan dimasyarakat tentang hal ini, tapi kalau bapak merasa tergangg laporkan, hanya ini yg bisa sampaikan, biar penegak hukum yang bicara”, Kata Bobby Nasution.

Saat debat tersebut Bobby juga menyoroti program Edy sewaktu pertama kali menjadi gubernur yaitu dan peletakan batu pertama pembangunan jalan tol dalam kota.,

” Batunya aja sampai sekarang tidak kelihatan” kata Bobby menyinggung. Tapi Edy beralasan wabah Covid-19 yang terjadi menyebabkanpekerjaan jadi terganggu.

Dalam debat ini Isu Banjir dan Tanah longsor, konflik agraria, persoalan perbatasan kewilayahan antar kabupaten dan kabupaten dan kabupaten dengan provinsi dan sebagainya dibahas, tapi karena durasi waktu yang sedikit maka pembahasan dan cara mengatasi persoalan pemaparannya masih sangat dangkal sekali dan persoalan yang ada di Sumatera Utara tidak akan terselesaikan hanya dengan waktu yang sedikit.

Tapi masyarakat awan yang mengikuti debat ini tentunya sudah mengetahui gambaran sekilas tentang calon pemimpin yang bagaimana yang mereka butuhkan kedepan dengan gagasan dan argumen yang mereka sampaikan.

Dalam debat ini terlihat ratusan aparat keamanan yang berjaga disekitar hotel dan selalu waspada untuk menjaga agar masing masing Paslon jangan sampai bergesekan.

Dalam Debat ini juga masih seperti debat pertama para KPU Sumut juga menetapkan Tim perumus debat publik yang terdiri dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat dari Dr Taufik Walhidayah (UMA), Dr Maraimbang Daulay, MA (UINSU), Dr Zakaria Siregar, Dr Hisar Siregar SH, MHum, Dr Ibnu Affan, SH, MHum (Rektor UNU Sumut), Dr Edy Ikhsan, SH, MH (Warek I USU), Dr Sarintan E Damanik, MSi, Prof Dr Agus Sani, MAP (Rektor UMSU) dan Dr H Tigor Panusunan Siregar (tokoh masyarakat).

Moderator debat publik kedua ini yakni Nurleli, SSos, MIKom dari Inews dan Setia Pandia, SH, MIKom dari TVRI.(Ronald Sihombing)

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *