LABUHANBATU, Relasipublik – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Labuhanbatu Raya menggelar Rapat Koordinasi percepatan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Aula Yanpiter Polres Labuhanbatu, Selasa (1/3/2022).
Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Dandim 0209/LB Letkol Inf. Asrul Kurniawan Harahap, S.E.,M.Tr (Han) dan Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti, SIK, MH serta diikuti pimpinan OPD 3 Kabupaten Labuhanbatu Raya yakni Kadis Kesehatan, Kaban BPBD, Kasat Pol PP, Kadis Dukcapil, Kadis Sosial, Kadis Pendidikan dan Kadis PMD.
Dalam rapat Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Arlia Rangkuti menyampaikan, pada kesempatan kegiatan hari ini untuk menyamakan persepsi bagaimana cara menangani suatu perkara yang sedang dihadapi seluruh negara yakni Pandemi Covid19.
“Dari itu, Kita harus sama-sama bekerja sesuai porsinya masing-masing siapa yang lebih harus bertanggung jawab, jadi tidak lagi ada istilah saling lempar bola ini harus kita selesaikan secara bersama -sama,” ungkapnya.
Kapolres menekankan bahwa pelaksana vaksinasi ini adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah dan hal itu sudah diatur dalam keputusan Mendagri.
“Kami dari Polri dan TNI adalah sebagai support. Seperti kemarin yang disampaikan oleh Kapolda Sumatera Utara, kalo nanti vaksin itu ada yang kadaluarsa maka akan kami periksa. Jadi sampai jangan ada nanti hal-hal yang tidak mengenakkan. Karena kita harus sama-sama bekerja dan membangun Labuhanbatu Raya ini,” ujarnya.
Disampaikan Kapolres, dari informasi yang saat ini diterima bahwa Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan sudah memasuki Level 3. Sedangkan Labuhanbatu Utara dilevel 2.
“Mari kita satukan persepsi bahwa kita ini adalah aparatur Pemerintah bagaimana kita melayani masyarakat dan ini adalah tanggung jawab kita bagaimana Masyarakat kita bisa sehat semua. Kita harus segera bergerak, bertindak, segera berlari untuk mengejar ketinggalan kita dari kabupaten-kabupaten yang ada di Sumatera Utara,” kata Kapolres.
Sementara itu Dandim 0209/LB Letkol Inf. Asrul Kurniawan Harahap SE, MTr (Han) menyatakan sepakat musuh bersama saat ini adalah covid yang tidak bisa dilihat dan ada kaitannya dengan kesehatan.
“Sudah pasti ini menjadi tugas tenaga kesehatan baik yang dinas maupun di Puskesmas untuk melakukan penanganan dan percepatan vaksin. Kita tidak saling menyalahkan, tetapi kita harus bisa sama-sama bekerja,” kata Dandim.
Dandim menambahkan bahwa Polri dan TNI memiliki keterbatasan untuk tenaga vaksinator, yang ada hanya di puskesmas-puskesmas. (AA)