LABUHANBATU, Relasipublik – Pemandangan kumuh kan terlihat ketika Anda melintas di Kota Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu. Tugu yang berdiri tegak di jantung kota kini menjadi tempat menampung sampah.
Tak hanya persoalan sampah, kondisi ikon Kota Aek Nabara itu pun terlihat luput dari perhatian, bercat pucat dan jorok.
Amatan awak media Sabtu (9/7/22) malam sekira pukul 22.00 WIB, sampah tersusun melingkari tugu.
Bahkan keranjang dari bahan bambu tersedia untuk menampung sampah-sampah. Pemandangan itu seolah membenarkan bahwa di lokasi telah beralih fungsi sebagai tempat menampung sampah.
Menurut penuturan salah seorang pedagang yang menjajakan makanan ringan persis di sisi tugu tersebut, mengatakan, tumpukan sampah sudah terlihat sejak sepekan lalu.
Sampah sengaja dikirim oleh oknum pedagang nakal yang membuka lapak di kawasan Kota Aek Nabara.
“Sudah ada seminggu lalu lah Bang,” ujarnya.
Pengakuan berbeda dari pria yang mengenakan jaket juru parkir saat ditemui awak media.
Pria yang keseharian bertugas untuk membantu kelancaran lalu lalang kendaraan di sekitar tugu tersebut mengatakan, sehari sebelumnya sampah telah diangkut oleh petugas kebersihan.
Namun ulah oknum pedagang nakal, lokasi tugu kembali dipenuhi sampah.
“Baru ini. Semalam baru datang angkutannya. Biasanya mobil dari Pemda,” kata Pria mengaku bermarga Jabat.
Terkait kedatangan petugas kebersihan mengangkut sampah, ia mengatakan tidak terjadwal rutin.
“Kadang-kadang rutin kadang-kadang enggak,” ucapnya.
Soal sampah dan penataan wajah kota Aek Nabara tentu menjadi ‘PR” bagi Camat Bilah Hulu, Muhammad Kamisdan Ritonga yang baru saja melaksanakan serah terima jabatan pada Jumat 8 Juli 2022 kemarin.
Namun sayang, hingga berita ini diterbitkan, awak media belum berhasil memintai keterangan kepada Camat Bilah Hulu terkait langkah-langkah apa yang akan diambil untuk membebaskan Kota Aek Nabara dari kekumuhan. (AA)
