Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaHukumNasionalTerbaru

Kesimpulan Polisi Tentang Kematian Diplomat Muda ‘Tewas Tanpa Ada Keterlibatan Orang Lain

308
×

Kesimpulan Polisi Tentang Kematian Diplomat Muda ‘Tewas Tanpa Ada Keterlibatan Orang Lain

Sebarkan artikel ini
Saat pemaparan. Di Polda metro Jaya, Selasa 29 Juli 2025.(Dok.Ist.)

 

Jakarta, Relasipublik.com- Dalam keterangan kepolisian tentang hasil penyelidikan kematian Diplomat muda Kemlu, yang dipaparkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Selasa (29/7/2025). Hal ini berdasarkan 16 fakta yang terungkap dikatakan oleh kepolisian pada paparan tersebut menyampaikan kesimpulan akhir terkait tewasnya ADP. ADP dinyatakan tewas tanpa ada keterlibatan orang lain.

“Indikator daripada kematian dari pada ADP ini mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira.

Polisi juga menyimpulkan tidak ditemukan dugaan tindak pidana dalam kasus tewasnya ADP.

“Belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar Wira.

Polda Metro Jaya mengungkapkan diplomat Kementerian Luar Negeri, ADP (39), tewas tanpa keterlibatan orang lain. Ada sejumlah fakta yang diungkap polisi terkait kematian ADP.

ADP ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit lakban di kamar kosnya di daerah Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan melibatkan pihak eksternal seperti RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

103 Bukti Diamankan Polisi

Polda Metro Jaya mengamankan 103 barang bukti terkait kasus kematian ADP. Barang bukti itu diamankan dari sejumlah lokasi.

“Barang bukti 103 unit barang bukti atau 103 jenis barang bukti,” ujar Wira.

Pertama, ada barang bukti yang ditemukan dari kantor ADP. Kedua, ada barang bukti dari kos ADP dan ketiga ada barang bukti yang didapat dari saksi-saksi, termasuk keluarga.

Barang bukti itu antara lain tas ransel dan tas belanja yang ditemukan di tangga dekat rooftop kantor Kemlu. Tas itu berisi laptop, pakaian yang baru dibeli, obat-obatan, beberapa alat-alat kantor, hingga surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta.

Polisi juga menemukan plastik dan lakban kuning yang digunakan untuk melilit wajah ADP. Ada juga alat kontrasepsi serta pelumas yang ditemukan polisi.

“Hasil pengembangan yang ada di lakban dengan sidik jari dari ADP memenuhi kriteria persyaratan 12 titik yang sama. Jadi hasil identifikasi terkait pencarian sidik jari bahwa di lakban yang diperoleh yaitu sidik jari dari ADP,” ujar perwakilan Pusat Identifikasi Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto.

Sigit mengatakan pihaknya melakukan penelitian terhadap barang bukti yang ditemukan, termasuk sidik jari di lakban kuning yang melilit wajah ADP. Polisi melakukan penelitian sesuai keilmuan agar memenuhi 12 syarat.

“Untuk yang selanjutnya terkait barang bukti yang lain, kita juga ada penelitian lebih lanjut secara DNA dari labfor,” ujarnya.

“Hanya satu yang menarik di sini, ada pada sisa lakban di bonggol atau gulungan lakban itu, terdapat DNA dari Saudara almarhum ADP,” imbuhnya.

Tak Ada Jejak Kekerasan
Polisi juga menyatakan tidak ada jejak kekerasan. Polisi menyebut hal itu diketahui dari analisis forensik digital terhadap barang bukti yang ditemukan, termasuk rekaman CCTV.

“Jadi keseluruhan file video yang kami analisis, mulai gambar atau video di Kemenlu, kemudian di GI, lalu di tempat kos almarhum, kami tidak menemukan adanya motion atau gambar yang memiliki atau muatan tindakan kekerasan fisik,” kata ahli digital forensik Polri, Ipda Saji Purwanto.

Dia juga menegaskan tidak ada pemotongan atau penambahan frame dalam rekaman CCTV yang ditemukan. Total, ada 20 CCTV yang diperiksa.

“Tak ditemukan adanya penyisipan atau pemotongan frame sepanjang video yang memiliki durasi waktu tertentu,” ucapnya.

Dalam konferensi pers, Polda Metro Jaya menampilkan tangkapan layar di berbagai lokasi sebelum ADP ditemukan tewas di kamar kos. Salah satunya adalah di mal di Jakarta Pusat. Dalam keterangan di layar, ADP disebut ditemani dua orang.

Polda Metro Jaya memastikan pihaknya sudah memeriksa teman ADP tersebut. Namun polisi tak menjelaskan detail hasil pemeriksaan ataupun hubungan lebih jauh antara korban dan teman tersebut.

“Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi,” ujar Kombes Wira.

Temukan Alat Kontrasepsi dan Pelumas

Penyidik Polda Metro Jaya juga menyita alat kontrasepsi dalam kasus kematian ADP. Alat kontrasepsi itu ditemukan di dua lokasi.

“Alat kontrasepsi itu ada,” kata Wira.

Wira menjelaskan alat kontrasepsi ditemukan di kos diplomat di Menteng. Alat kontrasepsi juga ditemukan di dalam tas yang ditinggalkan korban di gedung Kemlu.

“Jadi itu ada di dua tempat, baik di kamar dan ada juga di tas gendong yang ditemukan di lantai 12. Untuk apanya kami kurang tahu,” ujarnya.

Ada Obat Flu-Demam di Jasad ADP

Ahli toksikologi Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri, AKP Ade Laksono, menjelaskan ada dua zat yang ditemukan dalam organ hingga cairan tubuh ADP. Zat itu berasal dari obat yang dikonsumsi ADP.

“Pada otak ditemukan atau terdeteksi parasetamol, empedu terdeteksi chlorpheniramine, limpa terdeteksi chlorpheniramine, hati terdeteksi chlorpheniramine, ginjal terdeteksi parasetamol dan chlorpheniramine,” kata Ade.

Sebagai informasi, chlorpheniramine atau biasa disebut CTM adalah sejenis antihistamin yang dapat meredakan gejala alergi, seperti hidung tersumbat. CTM memiliki efek seperti mengantuk.

Sedangkan parasetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik, yang dapat meredakan nyeri serta menurunkan demam. Dua kombinasi zat ini biasa ditemukan pada obat flu.

Dia menyatakan tidak ditemukan senyawa racun atau toksik umum pada tubuh ADP. Tak ditemukan pula narkoba dalam tubuhnya.

“Tidak terdeteksi senyawa toksik umum, seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, maupun narkoba,” katanya.

Sedangkan salah satu HP korban hingga saat ini belum diketemukan oleh kepolisian karena tidak pernah aktif.

(Ronald Sihombing)

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *