Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaTerbaru

Moment Kemerdekaan RI Ke -80 di Kota Medan, Rumah Penduduk Serta Kenderaan Bermotor Roda Dua Dan Roda Empat, Enggan Pasang Bendera

530
×

Moment Kemerdekaan RI Ke -80 di Kota Medan, Rumah Penduduk Serta Kenderaan Bermotor Roda Dua Dan Roda Empat, Enggan Pasang Bendera

Sebarkan artikel ini
Kenderaan Bermotor Roda Dua Dan Roda Empat Enggan Pasang Bendera.(Dok.Ronald Sihombing)

 

Medan, Relasipublik.com- Pada HUT yang Ke-80 kemerdekaan RI kali ini, kita turut prihatin dengan situasi bangsa ini, dimana sebagian besar orang terlihat skeptis dalam menata rasa nasionalisme dalam menyambut kemerdekaan. Terlihat hari ini dalam momen kemerdekaan pada Minggu 16 Agustus 2025 pada pagi sekitar jam 7.30 Wib banyak Kenderaan yang lalu lalang disekitar kota Medan yang tidak memasang bendera dikendraanya serta rumah rumah penduduk banyak yang enggan pasang bendera.

Terlihat di jalan utama kota Medan seperti disekitar kantor walikota Medan di jalan Maulana Lubis menuju lapangan merdeka hampir 90% kenderaan yang melintas tidak pasang bendera.

Saat melintas di jalan jalan kota Medan terlihat rumah rumah sekitar enggan pasang bendera didepan rumahnya, pada hal tahun tahun sebelumnya masyarakat, sebelum dan pada momen 17 -an terlihat semangat dalam memasang bendera. Biasanya hampir setiap rumah pasti pasang bendera dan terlihat sangat meriah. Namun kali ini hanya kantor kantor yang pasang bendera.

Sedangkan dijalan Sutomo dekat kantor KPU Sumut yang saat itu melakukan upacara kenaikan bendera, hampir seluruhnya kenderaan yang melintas tidak memasang / Memakai bendera pada kenderaannya.

Sementara itu menurut salah satu pemotor yang ditanyai media ini saat berhenti di persimpangan lampu merah jalan HM Yamin Simpang Stasiun kereta api Medan yang mengaku bernama (Juned -32).mengaku penduduk Medan baru, mengatakan alasan dirinya tidak memakai bendera dikenderaaanya, alasan yang utama banyak kata dia secara ringkas, bahwa akhir ini ekonomi semakin sulit, jaminan pekerjaan dan masa depan kurang serta kepastian hukum warga negara tidak didapat dan jaminan hari tua serta kepastian do hari tua nanti tidak terjamin.

” Kita bekerja seharian hanya untuk perut sejengkal ini dan keluarga, semua hanya untuk biaya makan, gaji satu bulan habis satu bulan, apa ini yang namnya merdeka ?” Katanya dengan nada bertanya.

Kita semakin skeptis, semakin hari semakin merosot ekonomi, tidak ada gunanya merdeka kalau situasi.disekitar kita masih terjajah oleh bangsa sendiri, kata Juned yang mengaku bekerja di sebuah Cafe dijalan Perintis kemerdekaan.

Dia berharap mewakili suara hati masyarakat banyak, dengan momentum kemerdekaan yang ke 80, Indonesia semakin berkembang kearah yang lebih baik disegala bidang katanya berharap sambil, berlaku pamit.

Menurut pantauan media ini, situasi rasa Semangat nasionalisme yang kendor hanya kali ini saja terjadi, pada hal tahun tahun sebelumnya masyarakat semangat dengan rasa naisionalisme dengan memasang bendera. Mudah mudahan fenomena dan rasa nasionalisme kita akan kembali bersemangat kedepannya.(Ronald Sihombing)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *