Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaInternasional.Terbaru

Nepal Membara Gen-Z Mengamuk, Pembakaran Terjadi

538
×

Nepal Membara Gen-Z Mengamuk, Pembakaran Terjadi

Sebarkan artikel ini
Pembakaran Terjadi di Nepal.(Dok.Ist)

 

 

Nepal, Relasipublik.com- Nepal yang berada di Asia Selatan saat ini mencekam. Suasana yang mencekam tersebut menyelimuti ibu kota Nepal, Kathmandu, saat militer dikerahkan untuk memulihkan ketertiban di tengah kerusuhan terburuk dalam dua dekade terakhir. Jalanan kota berubah menjadi medan pertempuran urban, dengan kendaraan lapis baja melintasi bangkai mobil terbakar dan gedung-gedung yang kini hanya tinggal puing dan abu.

Hal Ini terlihat dari gambar gambar yang dikutip media ini dari Al-Jazeera, Rabu (10/9/2025).

Dikabarkan rumah Perdana Menteri yang sudah beberapa periode menjabat yang berada di ibukota Khatmandu, KP Sharma Oli (73) diserang dan dibakar. Oli mengundurkan diri tak lama setelahnya, menyatakan bahwa ia mundur demi membuka jalan bagi solusi politik. Namun hingga kini, keberadaannya tidak diketahui.

Tidak lama setelah PM Nepal mengundurkan diri, Presiden Nepal Ram Chandra Poudel juga ikut mengundurkan diri. Pengunduran Poudel ini meninggalkan Nepal tanpa pemimpin di eksekutif di tengah situasi yang memanas.

Media lokal juga melaporkan helikopter militer dikerahkan mengevakuasi para menteri dari rumah-rumah yang terkepung massa. Massa juga menggeledah kediaman Perdana Menteri dan membakar kompleks pemerintahan Singha Durbar, yang mencakup gedung parlemen dan kementerian-kementerian utama.

Langit kota diselimuti asap hitam dari gedung parlemen yang hangus, jam malam diberlakukan.

Pemandangan ini menjadi simbol runtuhnya kepercayaan publik terhadap pemerintah yang akhirnya memuncak pada pengunduran diri Perdana Menteri dan kehancuran simbol-simbol negara.

Hal ini dipicu oleh kebijakan kontroversial pemerintah yang melarang akses ke media sosial serta skandal korupsi besar-besaran.

Generasi Z. Kaum muda yang lelah dengan janji kosong dan kehidupan penuh ketimpangan menyuarakan kemarahan mereka.

Sedikitnya 19 orang tewas dalam bentrokan dengan aparat. Gedung-gedung pemerintah, pusat perbelanjaan, hingga rumah para pejabat menjadi sasaran amuk massa. Bandara Internasional Tribhuvan bahkan lumpuh total, membuat Nepal seolah terisolasi dari dunia luar selama dua hari .

Dalam tragedi memilukan, Jhala Nath Khanal,istri dari perdana menteri Nepal meninggal setelah terjebak di dalam rumah yang dilalap api.

PBB pun turut angkat suara. Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyerukan pengendalian diri dari semua pihak agar kekerasan tak semakin meluas.

Namun jalan ke depan masih berkabut. Siapa yang bisa menyatukan rakyat Nepal kini? Siapa yang dipercaya oleh generasi muda yang telah meruntuhkan simbol kekuasaan lama?

Pemerintah sempat melarang akses ke 26 platform media sosial, tetapi melupakan satu: TikTok. Justru dari sanalah kemarahan tersalurkan dan semangat perlawanan menyebar.

Video-video viral menampilkan kontras tajam: rakyat yang hidup pas-pasan vs anak-anak pejabat yang memamerkan jam tangan mewah, liburan ke luar negeri, dan pesta glamor.

Dengan pengangguran di kalangan pemuda mencapai lebih dari 20% dan PDB per kapita hanya USD 1.447, tak heran jika akhirnya api kemarahan tak bisa lagi dipadamkan.

Saat ini perlunya pemerintahan transisi yang inklusif, melibatkan tokoh-tokoh yang dipercaya rakyat. Namun hingga kini belum ada sosok pemersatu yang muncul.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *