Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Terbaru

Peduli Lingkungan dan Kesehatan, Mahasiswa KKN Ciptakan Taman Apotek Hidup

374
×

Peduli Lingkungan dan Kesehatan, Mahasiswa KKN Ciptakan Taman Apotek Hidup

Sebarkan artikel ini

LABUHANBATU — Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Labuhanbatu melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kampung Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah pembuatan taman apotek hidup di sekitar Kantor Desa Kampung Perlabian.

Taman apotek hidup tersebut ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga (TOGA) seperti jahe, temulawak, kunyit, serai, dan beberapa jenis tanaman herbal lainnya.

Tanaman-tanaman tersebut dipilih karena memiliki manfaat besar dalam menjaga kesehatan serta mudah dibudidayakan di lingkungan rumah tangga.

Secara umum, tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat alami.

Taman obat keluarga pada hakikatnya adalah sebidang tanah—baik di halaman rumah, kebun, maupun ladang—yang dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman berkhasiat obat guna memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan.

Selain sebagai sumber obat tradisional, taman toga juga berpotensi menjadi kebun penghasil bahan obat yang dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Labuhanbatu ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat desa.

Sebelumnya, area taman di sekitar balai desa Kampung Perlabian terlihat kurang terawat. Melalui kegiatan KKN ini, mahasiswa berinisiatif mengembangkan kembali taman tersebut agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Tanaman apotek hidup atau yang sering disebut empon-empon memiliki banyak manfaat, terutama dalam menjaga kekebalan tubuh secara alami.

Di masa pasca-pandemi seperti saat ini, pemanfaatan toga menjadi langkah tepat dalam mendukung kesehatan keluarga.

Selain berperan dalam upaya preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan), toga juga berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga.

Manfaat lain antara lain adalah memperbaiki status gizi keluarga, menambah penghasilan, meningkatkan kesehatan lingkungan, serta melestarikan tanaman obat dan kearifan lokal bangsa.

Melalui kegiatan apotek hidup ini, mahasiswa berharap hasilnya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Selain membantu meringankan pengeluaran rumah tangga karena ketersediaan obat herbal alami, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana refreshing bagi masyarakat—menanam tanaman obat sambil menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres.

Kelompok KKN Universitas Labuhanbatu juga menyampaikan harapan kepada masyarakat Desa Kampung Perlabian agar dapat menjaga dan merawat tanaman apotek hidup yang telah dibudidayakan.

Dengan perawatan yang berkelanjutan, tanaman-tanaman tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan warga secara mandiri.

Lebih jauh, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, motivasi, dan kemampuan masyarakat dalam hidup sehat, sehingga tercapai status kesehatan yang optimal.

Melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga, masyarakat dapat memiliki.

Disusun oleh:
Nama: Ebi Pranata
NPM: 2203100049.

Program Studi:
Agroteknologi (Agronomi 7A)
Universitas Labuhanbatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *