Foto-Salah Satu pelaku penembakan bos rental mobil di Tangerang, Sudah Ditangkap Kepolisian, Jumat 3 Desember 2025.(Dok Istimewa)
Nasional//relasipublik.com–Kejadian yang biadab yang sangat menyesakkan dada yaitu Kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Ilyas Abdurahman (60) mulai terbongkar.
Polisi telah menangkap sang terduga pelaku yang bernama Ajat Supriatna, pria yang menyewa mobil Honda Brio warna oranye milik Ilyas Abdurahman.
Kepala Polresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono yang kami kutip dari kompas (3/1/2025) mengatakan, terduga pelaku penembakan yang menewaskan Ilyas berjumlah empat orang.
Polisi menyatakan, pihaknya telah menangkap Ajat Supriatna yang berperan sebagai penyewa mobil milik Ilyas.
Di sisi lain, Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purba mengatakan polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV.
Dalam kasus ini, ditemukan barang bukti berupa mobil korban yang dirental pelaku dan selongsong peluru.
Pelaku menembak Ilyas dengan memakai pistol dan uji balistik sudah dilakukan, diduga senjata api yang digunakan untuk menembak korban jenis pistol, ujar polisi.
Sedangkan dalam kasus ini diduga ada keterlibatan salah satu anggota TNI sudah mulai mendapatkan titik terang.Salah seorang oknum TNI ini telah diproses oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).Penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurahman diduga melibatkan oknum TNI Angkatan Laut tersebut.
Mayjen Yusri Nuryanto menegaskan prajurit TNI yang terlibat penembakan bos rental mobil berasal dari matra TNI Angkatan Laut (AL) dan telah diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).
“Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, saat dikonfirmasi mengenai pelaku penembakan bos rental mobil kepada wartawan, Jumat (3/1/2025
Telah diberitakan, pengusaha rental mobil di Tangerang, Ilyas Abdurrahman (48), tewas ditembak pencuri mobil, Kamis (2/1/2025) pagi.
Pemilik Makmur Jaya Rental Motor ini ditembak ketika berusaha mengambil mobilnya yang disewa oleh pria bernama Ajat Supriatna.
Diduga, mobil tersebut kemudian diserahkan ke komplotan pencuri mobil dan Ajat menghilang.
Kecurigaan bahwa Ajat berkomplot dengan kawanan pencuri mobil mencuat ketika nomor telepon Ajat juga tidak bisa dihubungi.
Kronologi ini dibeberkan Rizky Agam, anak kedua Ilyas Abdurrahman, seusai pemakaman jenazah ayahnya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025) malam
Rizky Agam menjelaskan, awalnya seorang pria yang mengaku bernama Ajat Supriatna menyampaikan niatnya untuk menyewa mobil Honda Brio selama tiga hari, mulai Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).
Setelah Ajat memenuhi semua persyaratan, Ilyas menyetujui untuk menyerahkan satu mobil Brio warna oranye ke Ajat.
Namun pada Rabu (1/1/2025), komunikasi dengan Ajat terputus. Rizky menjelaskan, dirinya juga mencoba menghubungi Ajat melalui WhatsApp. Namun, nomor telepon Ajat tidak aktif.
“Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata dia.
Kakak Rizky, Agam Muhammad (26) mengatakan, pihaknya merasa curiga karena tiga GPS yang dipasang di mobil Brio, dua diantaranya berhenti mengirimkan sinyal.
Sinyal terakhir yang dikirim perangkat tersebut menunjukkan posisi mobil berada di wilayah Pandeglang.
Fakta-fakta tersebut membuat Ilyas dan anak-anaknya curiga bahwa mobil Honda Brio dibawa kabur oleh Ajat.
Ilyas bersama Agam dan tim kemudian mengejar mobil Brio tersebut berdasarkan data terakhir sinyal GPS.
Mereka akhirnya menemukan mobol tersebut di wilayah Saketi, Pandeglang.
Saat Ilyas dan tim Makmur Jaya berusaha menghentikan mobil Brio di pertigaan Saketi, seorang pria keluar dari dalam mobil dan mengeluarkan senjata api.
Pria itu mengaku sebagai anggota TNI AU. “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam.
Situasi semakin kacau saat muncul sebuah mobil Daihatsu Sigra warna hitam yang menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.
Sigra hitam dan Honda Brio itu kemudian melarikan diri.
Ilyas dan tim mengejar kedua mobil itu hingga ke kawasan Anyer.
“Kami inisiatif ke polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi petugas polsek menolak mendampingi setelah bertanya ke kapolsek,” tutur Agam.
Anak kedua korban penembakan di Rest Area KM 45 Tangerang-Merak, Rizky Agam, saat ditemui usai pemakaman jenazah Ilyas Abdurrahman. (Kompas.com l Intan Afrida Rafni)
Pengejaran oleh Ilyas dan tim berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket, Kamis dini hari.
Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.
Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali dan Rizky Agam bersama teman temannya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, dia mendapati ayahnya sudah terkena tembakan, ungkap Agam.
Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan, meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.Insiden tersebut juga menyebabkan satu anggota tim Makmur Jaya mengalami luka tembak serius.
Rizky Agam mengatakan, dari kejadian di Saketi hingga di rest area Balaraja, dirinya tidak melihat Ajat, mobil itu sudah pindah tangan ke orang lain,” ujar Rizky.(Tim/Ronald Sihombing)