Medan Belawan, Relasipublik.com-Kepedulian mengalir dari PT Prima Multi Terminal (PMT), anak perusahaan
Pelindo Group, kepada para penyintas banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan kebutuhan pokok dikirimkan tidak hanya untuk karyawan yang turut menjadi korban, tetapi juga masyarakat di sejumlah titik yang hingga kini masih kesulitan memperoleh pasokan logistik.
Bantuan tersebut disalurkan melalui koordinasi dengan warga di sekitar lokasiada bencana, terutama di wilayah yang aksesnya terbatas. Upaya ini dilakukan agar bantuan dapat sampai tepat sasaran di tengah situasi darurat yang masih berlangsung.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo, Dwi Fathan Lilyana, yang meninjau langsung kondisi karyawan PMT di Belawan pada Jumat (5/12), menegaskan pentingnya kehadiran perusahaan di masa krisis.
“Dalam kondisi sulit ini perusahaan harus hadir di antara bapak dan ibu semua untuk meringankan penderitaan. Selama ini bapak dan ibu yang membuat perusahaan bisa berjalan,” ujar Lilyana, Kamis ( 11/12/2025).
Ia berharap kunjungan tersebut dapat membuka jalan bagi solusi jangka pendek maupun pemulihan jangka panjang. Lilyana bersama jajaran manajemen Regional 1 Pelindo juga menyempatkan diri mengunjungi kediaman para karyawan yang masih terendam banjir. Di sejumlah titik, mereka melihat langsung kondisi rumah yang rusak.
Selain karyawan, PMT menyalurkan bantuan ke Desa Landuh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Di wilayah ini, sejumlah warga masih bertahan di pengungsian
setelah rumah mereka roboh akibat banjir dan longsor.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PMT, Rudi Susanto, menyampaikan bahwa perusahaan akan terus memperkuat dukungan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak.
“Kami berkomitmen meringankan beban masyarakat terdampak bencana. PMT terus
berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan agar bantuan tersalurkan dengan cepat,” ujarnya.
Dikatakannya, PMT telah mengirim berbagai kebutuhan dasar, seperti paket sembako, makanan siap saji, dan air minum. Menurut Rudi, nilai bantuan dipastikan bertambah seiring proses distribusi
yang masih berlangsung. Penyaluran ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Ia berharap bantuan logistik tersebut dapat menjadi dukungan awal bagi warga dalam masamasa pemulihan, terutama mereka yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian,”ucap Rudi
Sementara itu, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan dampak bencana di tiga provinsi tersebut sangat besar.
Hingga Kamis, tercatat 969 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya masih hilang.
Di Sumatera Utara, korban meninggal mencapai 338 jiwa dan 138 orang belum ditemukan. Di Sumatera Barat, 238 orang meninggal dan 93 hilang. Adapun di Aceh, jumlah korban meninggal mencapai 391 jiwa dan 31 orang masih dinyatakan hilang.(Rls/RS)















