Medan, Relasipublik.com – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD SU) bersama dengan Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtanadi Kabir Bedi, berlangsung di Ruang Rapat Komisi C, pada, Selasa (24/01/2023) sore
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua Komisi C dr. Poaradda Nababan,SP.B dari fraksi PDI P dan dihadiri Jubel Tambunan,SE.Wakil Ketua Fraksi Nasdem, H.Jumadi,S.Pd.I.M.I.Kom Sekretaris F.PKS, H. Wagirin Arman, S.Sos, Anggota F.Golkar dan Kuat Surbakti anggota F.PAN.
Rapat tersebut untuk melakukan pembahasan tentang penggunaan anggaran untuk masa yang akan datang dengan dana anggaran dibutuhkan
337.828.500, ungkap Kabir Bedi.
Dijelaskan Kabir, jumlah tenaga kontrak 712 yang 519 yang kena SP yang 712 sisa 643 di outsourcing tahun 2022 sedangkan tenaga honor berjumlah 424, jelas. Kabir.
Kabir Bedi didampingi Direktur Administrasi dan Keuangan Humarkar Ritonga, Kepala Sekretaris Perushaan Jamal Usman Ritonga, Kadiv SDM Zainab, Kadiv Litbang Ewin Putra dan yang lainnya turut hadir.
Pertanyaan yang disampaikan Kuat Surbakti dari fraksi PAN, sekiranya diberhentikan beberapa orang tenaga kontrak tersebut, bagaimana dan dikemanakan, mereka dioutsourcing sejak tahun 2022.
Menurut Kabir Bedi, belum ada pemberhentian sampai saat ini masih dalam pemberian SP. Saja,katanya.Mengenai pertanyaan yang disampaikan Jumadi dari fraksi PKS, tentang air bersih, masih banyak warga belum menikmati air bersih, seperti di Jalan Bilal.
Menjawab pertanyaan Jumadi tersebur, Kabir Bedi mengataka kendalanya mereka tidak mendapatkan air bersih adalah karena air yang dimasukkan di kawasan gang, pemilik rumah pertama tentu dikenakan biaya pemasangan pipa airnya, tapi ketika dilakukan pemasangan pipa air pada rumah berikutnya dilokasi tersebut, mereka tidak mau membayar kepada pemilik rumah yang pertama, sehingga pemilik rumah pertama tidak memperbolehkan pipa yang yang sudah dibayarnya untuk dipakai yang lainnya, kalau tidak mau bayar biaya pasang yang telah dikeluarkan oleh pemilik rumah pertama tadi, itulah masalahnya, ungkap Kabir Bedi.(Rambe)















