Foto: (RK)
LABUHANBATU, Relasipublik – Setelah sebelumnya terbongkar bukan lagi seorang kuli tinta, AR kini lebih agresif menyoroti badan usaha milik desa. Informasi terakhir ia bersama rekannya mempublikasikan kegiatan Desa N3 Bilah Hulu, Labuhanbatu, Selasa (6/9).
Namun alih-alih mendapat keterangan, AR diabaikan ketika meminta konfirmasi oleh Ketua Bumdes Desa N3.
Langkah lincah AR seolah ingin menutupi terkuaknya aksi pamer kartu pers “mati”. Diduga warga Lingga Tiga ini katakutan karena sempat mengaku sebagai wartawan.
Seperti dalam muatan media sebelumnya, pada Rabu (31/8) Aman Rambe menunjukkan kartu pers yang telah habis masa aktif.
Saat ditemui pada malam harinya di salah rumah makan Desa Linggatiga, Bilah Hulu, Labuhanbatu oleh awak media relasi publik, dirinya mengakui tak begitu peduli dengan identitas persnya.
Demikian halnya disampaikan oleh operator online Radar Kriminal, Wanty Handayani bahwa Arman Rambe tidak aktif lagi sebagai awak media tersbut
“Sudah tidak Pak. Id Card sudah mati tidak berlaku. Kalau masih wajib diperpanjang,” jelasnya, Kamis (1/9/22).
Tak sampai disitu AR juga didapati memasuki pekarangan rumah atau lokasi badan usaha desa yang dikelilingi pagar seng tanpa izin.
Hal ini tentu sangat menciderai profesi jurnalistik yang memiliki fungsi mengedukasi masyarakat dan profesi yang cukup mulia. Namun AR malah berprilaku laiknya pencuri.
Saat berita ini diturunkan, AR belum berhasil dihubungi. Beberapa konfirmasi awak media melalui whatsapp juga hanya tercentrang dua biru di ponselnya. (Aiman)
