MEDAN, Relasipublik.com–Sejumlah Pedagang ayam potong tradisional kampung lalang mengalami penurunan omset.Hal ini karena tingginya harga Ayam potong ditingkat Pedagang, sehingga daya beli masyarakat makin berkurang, para pedagang menerima imbas dari kenaikan harga tersebut,selasa (11/01/2022).
Harga ayam potong (boiler) yang biasanya dikisaran harga normal Rp 28 – 30 ribu per kilogram (kg), saat ini naik 39 ribu/kg.
Pantauan awak media ini disekitar pasar tradisional kampung lalang, kenaikan harga ayam potong sudah mencapai sekitar 39 ribu rupiah per kilogram, (ayam yang sudah di bersihkan, siap jual).
Selain modal bertambah, pedagang juga mengeluhkan pembeli yang sepi, ditambah lagi ada agen-agen merangkap menjadi pengecer membuat persaingan dagang menjadi tidak normal.
Mahyudan (41) salah satu pedagan ayam tradisional kampung lalang mengaku mengeluh imbas daging ayam mahal, membuat pembeli sepi. Biasa dagangan nya habis 70 ekor perhari kini tinggal 20 ekor perhari omset dagangan nya jauh merosot hinga 70% berharap kepada bapak Boby Nasution mendengar suara rakyat tentang meroketnya harga ayam di pajak tradisional kampung lalang.
” Saat ini pembeli masih sepi, biasanya kami masih bisa menjual 70 ekor lebih perhari, tapi saat ini 20 ekor aja perhari susah habis” Kata Mahyudan .
Menurut Mahyudan, dia sudah mulai merasa jenuh berjualan, karena selalu sepi pembeli, mungkin kita lihat kedepan aja nanti bagai mana selanjutnnya dagannya ini.
Salah seorang konsumen yang biasa mengkonsumsi Ayam , Anik ( 45) Warga Kampung lalang mengatakan kepada awak media” Berharap kepada Walikota Medan Boby Nasution, turun tangan kepasar pasar tradisional untuk memantau harga ayam potong (boiler) ” pungkasnya.(kotto).
