Medan -Sumut//Relasipublik -Aliansi Mahasiswa GMNI mengadakan orasi di depang gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) pada Senin (06/11/23).
Salah seorang kader GMNI Dewata Sakti, mengatakan kekejaman zionis Israil membunuh, menyiksa warga Palestina.Dia menyerukan melawan terus, mari kita lawan, “Hidup Mulia atau Mati Syahid,” Ujarnya.
Tentang kanak-kanak yang tidak lagi berbapak, ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara, para balita yang menggenggam batu dengan dua tangan mungil melawan tentera tentara zionis Israel, Dewata Sakti.
Dewata juga menjelaskan pendukung utama Israel adalah Amerika Serikat, harusnya konsulat Amerika diusir dari Medan.
Mereka berharap kehadiran pimpinan DPRD Sumut untuk bertemu dengan mereka untuk menyampaikan aspirasi mereka tentang kekejaman Israel terhadap Palestina.
Kehadiran Misno Hendro anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari fraksi PKS, tidak mendapat sambutan daei aliansi mahasiswa tersebut, mereka hanya menginginkan pimpinan DPRD Sumut untuk menyampaikan aspirasi mereka, .
Lalu aliansi mahasiswa tersebut ingin bertemu wakil ketua DPRD Sumut Mustafa Nasution, tapi tidak kunjung datang untuk menemui mereka, merasa kesal seperti tidak dihargai, kemarahan aliansi mahasiswa tersebut semakin memuncak, lalu membakar ban bekas dan merusak pagar komplek kantor DPRD tersebut.
Beberapa saat kemudian wakil Ketua DPRD Sumut. Harun Mustafa hadir didampingi anggota DPRD lainnya Hendro.Kepada pendemo dia mengatakan, mendukung dan setuju aspirasi yang disampaikan, didampingi anggota DPRD Hendro.
Selain itu, aliansi mahasiswa GMNI tersebut juga membuat surat pernyataan yang memakai meterai untuk ditandatangani Harun Mustafa untuk ditandatangani.
Namun Harun Mustafa tidak bersedia menandatangani karena bukan wewenangnya.
(BR)
