Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaOpini

Melirik si “Nomor Ompat” ke Pendopo Bupati Labuhanbatu

22
×

Melirik si “Nomor Ompat” ke Pendopo Bupati Labuhanbatu

Sebarkan artikel ini

LABUHANBATU, Relasipublik – Dinamika politik Labuhanbatu semangkin menarik untuk terus diikuti. Tidak meluluh bersoal adu ide dan strategi pemenangan. Namun, usai Panggung Debat Perdana pada Senin 9 November kemarin, tersimpan kenangan membekas.

Dari kehadiran Pasangan Calon hingga “slow and santuy” menangi Panggung tersaji siang itu.

Kali ini penulis masih menyorot pemilik Pantun “Ikan Sopat” Abdul Roni dan Jais Paslon Bupati nomor urut empat.

“Ikan Sopat Baronang-ronang
Roja Pasti Monang.” Begitulah kutipan pantun dari Roni di atas Panggung.

Pun demikian masih banyak pantun lainnya identikkan Ro-Ja siap benahi Labuhanbatu 5 tahun ke depan.

Sejak awal meniatkan diri sebagai peserta, Pilkada Labuhan, dua tokoh ini kerap menarik tertuju perhatian masyarakat.

Taktik lobi-lobi mampu loloskan satu tiket ke Pilkada melalui jalur partai sebagai isyarat ada “kuda hitam” bakal goyang arena pertandingan.

Sempat pula tersiar kabar Paslon nomor empat paling rapuh, tanpa struktur yang jelas ke tingkat bawah nekat maju ke Pesta Demokrasi, belum lagi sisa waktu hampir tak masuk nalar membangun mesin pendulang suara.

“Bakal hancur pasti Bandar.” Warga menilai kehadiran Roni dan Jais saat berada di salah satu warung kopi.

Tapi bukan Ro-Ja jika mengikuti cara lama berebut kursi Bupati. Hal ini sekaligus menjawab pembangunan Labuhanbatu butuh pembaruan.

Ro-Ja telah mengubah Paradigma lama, “Belum Mulai Sudah Kata Tak Mungkin”

Kemudian warga digegerkan dengan roda empat Fortuner turun ke Labuhanbatu. Warung kopi kembali menyahut, isu-isu nyentrik Ro-Ja semangkin mendorong naik ke level trending topik.

Roja bersama Tim menguatkan bukti pembangunan Labuhanbatu bukan sekedar santapan bersanding segelas kopi. “Kami bukan mau jualan koyok,” kata Cawabup Jais.

Ya … Labuhanbatu butuh pergerakan dan itu telah terbukti di awal kehadiran si Nomor Ompat pada pertarungan rebut hati pemilik suara.

Dan tak butuh lama, hitungan hari nama Ro-Ja semangkin familiar terdengar di sudut-sudut kampung. Peluang semangkin terbuka lebar.

Magnet Ro-Ja terus menarik pandang mata tertuju.

Ampun Bang Jago, kabar kembali miring, ternyata ada tandingan adu tender sama Pak Bos Dokter.

Tolak Lelang Jabatan juga menjadi langkah konkret membingkai cantik sejarah Labuhanbatu lima tahun mendatang.

“Omdong,, ” kata netizen.

Tentu hari ini masih kata “di akan” karena lima Tahun nanti ada di doa-doa Anda. Janji kampanye siapa yang tahu tapi rekam jejak perlu di saring-saring, dulu, sekarang dan nanti.

Segitu dulu. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *