Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita Utama

SM Amin Terima Gelar Pahlawan Nasional, Edy: Sumut Patut Bangga

76
×

SM Amin Terima Gelar Pahlawan Nasional, Edy: Sumut Patut Bangga

Sebarkan artikel ini

MEDAN, Relasipublik – Sutan Muhammad Amin Nasution dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11/2020). SM Amin menjadi Pahlawan Nasional yang ke-12 asal Sumatera Utara.

“Kita harapkan ini bisa menjadi kebanggaan untuk rakyat Sumut, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang sangat menghormati pahlawannya,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah.

Pahlawan Nasional asal Sumut lainnya, yakni AH Nasution, Mohammad Hasan, Sisingamangaraja XII, Kiras Bangun, FL Tobing, Tengku Amir Hamzah, Adam Malik, DI Pandjaitan, Zainul Arifin, TB Simatupang, dan Djamin Ginting.

“Itu adalah motivasi kita rakyat-rakyat khususnya Sumut, begitu banyaknya pahlawan asal Sumut yang memperjuangkan Republik Indonesia lahir di tahun 1945,” kata Edy.

Edy mengatakan ditetapkannya SM Amin Nasution sebagai pahlawan Nasional menjadi satu kebangaan bagi Warga Sumut, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang sangat menghormati pahlawannya.

“Saya dan kita semua warga Sumut selayaknya bersuka cita dan syukur yang setinggi tingginya atas penganugerahan SM Amin sebagai Pahlawan Nasional,” ujarnya.

Sejarawan Unimed Ichwan Azhari mengatakan, pengajuan SM Amin sebagai Pahlawan Nasional sudah dilakukan sejak tahun 2009. Gubernur Sumut masa itu adalah Syamsul Arifin. Seminar pertamanya bahkan dilakukan di Gedung Binagraha Sumut.

 

Banyak Berjasa

SM Amin merupakan tokoh yang pantas menjadi Pahlawan Nasional. Ia memiliki banyak jasa bagi Indonesia, diantaranya aktif di organisasi kepemudaan, salah satunya membentuk organisasi Jong Sumatera. Ia juga berperan pada Sumpah Pemuda.

SM Amin juga seorang pengacara. Ketimbang menjadi pengacara Belanda, SM Amin lebih memilih menetap di Aceh menjadi guru dan pengacara.

“Dia tidak mau jadi pengacara Belanda, dia adalah sarjana hukum. Dia pergi ke Aceh menjadi guru dan pengacara, dia ingin membuktikan bahwa Indonesia bisa dibangun dari daerah,” kata Ichwan.

Bahkan, kata Ichwan kepakaran SM Amin di bidang hukum pernah diakui Adnan Buyung Nasution dan Mahfud MD.

“SM Amin juga penulis tangguh, ia menulis 15 buku. Bukunya dijadikan referensi oleh Adnan Buyung Nasution dan Mahfud MD di bidang hukum. Kata Adnan Buyung Nasution, SM Amin merupakan Pahlawan Nasional yang sangat penting,” ujar Ichwan.

SM Amin adalah Gubernur Sumut pertama yang dilantik Presiden Soekarno pada tahun 1947. Pada tahun itu pula Ia ditangkap oleh Belanda, lantaran Belanda belum mengakui Republik Indonesia adalah pemerintahan yang sah.

Selain itu, M Amin juga sebagai fasilitator pembelian pesawat dari sumbangan masyarakat Aceh.

Dia juga menolak menggunakan uang Belanda saat itu. Kemudian membuat uang sendiri pada tahun 1949.

“Uang tersebut dicetak di Bukittinggi. Uang itu bukan hanya jadi alat tukar, melainkan juga sebagai alat perjuangan,” ujar Ichwan.

Ahli Waris SM Amin, Aman Nasution berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yang telah mengajukan SM Amin sebagai Pahlawan Nasional.

“Saya atas nama keluarga SM Amin, saya ucapkan terima kasih atas usulan dari pemerintah daerah supaya SM Amin diangkat sebagai pahlawan nasional,” kata Aman. (Red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *