Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita Utama

Wartawan Ngobrol bareng Pengawas, Pekerja Ngamuk: Kugass Kau Nanti

16
×

Wartawan Ngobrol bareng Pengawas, Pekerja Ngamuk: Kugass Kau Nanti

Sebarkan artikel ini

LABURA, Relasipublik – Seorang wartawan mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika mengamati proyek pembangunan rabat beton di Aek Kanopan Timur, Labura pada Senin (8/8/22) kemarin.

Anehnya perlakuan tidak menyenangkan diterima oleh Kabiro Media Online NKRI News 24 Jamcom ketika bercengkrama dengan pengawas Proyek.

Damanik menceritakan peristiwa yang dialaminya itu.

Bermula ketika dirinya bertemu dengan pengawas Proyek berinisial N. Lalu ia berbincang hangat sembari mempertanyakan lowongan pekerjaan.

N menyambut baik dan meminta Damanik untuk datang ke lokasi pembangunan rabat beton.

Lantaran harus mengantar anaknya ke rumah, Damanik baru bisa menemui N sekira Pukul 15:53 WIB.

“Dan saya jumpai AN dan cerita – cerita masalah pekerjaan,” ujarnya Rabu (9/8).

Ketika keduanya tengah berbicara, seorang pekerja rabat beton, AM memotong pembicaraan dan melecehkan profesi wartawan.

AM berujar agar pengawas proyek memberikan sejumlah uang agar Damanik segera meninggalkan lokasi.

“Uda kasi aja berapa maunya,” kata Damanik meniruhkan perkataan AM.

Meski mendapat perlakuan tidak menyenangkan, Damanik berusaha sabar dan melanjutkan perbincangan dengan pengawas proyek.

Ia juga sempat mengajak Pengawas (N) berkunjung ke rumahnya. Keduanya pun terlihat akrab.

Hingga akhirnya N dan Damanik beranjak meninggalkan lokasi proyek menuju kediaman Kabiro Media Online tersebut.

“Saat saya dan N lagi beranjak dan berjalan ke rumah saya, lalu sipekerja AM tadi entah apa maksudnya, mengatakan kepada saya gak jelas identitas kau dikampung ini,” ungkap Damanik.

Damanik mengaku tak mampu membendung celotehan AM lantaran menyebut hal pribadinya. Ia pun berusaha mengingatkan AM agar tak mengurusi kehidupan pribadinya.

Hingga keduanya terlibat adu cekcok. Bahkan AM melontarkan kata-kata kasar menyerupai hewan.

AM juga menuding profesi wartawan hanya mencari masalah untuk meminta sejumlah uang.

Melihat keributan, pengawas proyek meminta AM kembali ke posisi pekerjaannya.

“Namun si amat (AM) tetap terus ngomong mengatakan lagi jangan minta-minta duit,” kata Damanik.

Tak sampai disitu, Damanik mengaku mendapat dorongan dari AM sembari memintanya pergi.

Dugaan sementara, AM merasa kesal karena waktu sebelumnya Damanik telah mendatangi lokasi proyek tersebut. (AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *