Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKabupaten SimalungunNasionalPendidikanPeristiwaSosial & BudayaTerbaru

Banjir Landa Simalungun, GMKI, PMKRI, KSPM Turun ke Jalan Galang Bantuan

21
×

Banjir Landa Simalungun, GMKI, PMKRI, KSPM Turun ke Jalan Galang Bantuan

Sebarkan artikel ini

SIMALUNGUN, Relasipublik – Puluhan rumah yang berada di dua lingkungan di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten  Simalungun, Provinsi Sumatera Utara digenangi banjir hingga ketinggian 3 meter. Banjir disebabkan intensitas hujan yang cukup deras pada Rabu (2/12/2020).

Melihat hal tersebut, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar, dan Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) turun ke jalan untuk menggalang bantuan bagi masyarakat  korban banjir tersebut.

“Kami turut prihatin melihat bencana banjir yang terjadi di daerah Sinaksak, Kabupaten Simalungun, sehingga kami berinisiatif membantu dan mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada warga yang terdampak musibah banjir,” ungkap Andre Sinaga, Kabid Aksi Pelayanan GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Selasa (8/2/2020).

“Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian kepada masyarakat serta meminta pemerintah segera mencari solusi agar bencana banjir ini tidak terulang kembali dikemudian hari,” tambahnya lagi.

PGK PMKRI Pematangsiantar, Kristen Edi Sidauruk mengajak masyarakat agar Sudi kiranya meringankan beban dari masyarakat yang terdampak banjir tersebut dengan memberikan bantuan berupa uang tunai maupun non tunai, pakaian bekas, maupun bantuan lainnya.

“Kita juga meminta DPRD Kabupaten Simalungun untuk angkat bicara soal ini, mengingat informasi yang kami dapat dari masyarakat, banjir tersebut terjadi dikarenakan adanya aktivitas proyek dari PT. KAI, oleh karenanya kami meminta DPRD selaku wakil rakyat harus bersikap tegas agar bencana tersebut tidak terulang kembali,” tegasnya.

Sementara itu koordinator KSPM, Daniel Perangin-angin, menyampaikan keprihatinannya bagi warga yang terkena bencana banjir.

Ia juga mengatakan, diduga banjir disebabkan oleh saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, serta efek pembangunan infrastruktur yang berada di sekitar permukiman masyarakat sehingga pembuangan air akhirnya menuju ke rumah masyarakat.

“Kamu berharap musibah ini segera mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten Simalungun”, harap Daniel.

Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) meminta semua elemen terkait, terkhusus pemerintah Kabupaten Simalungun agar segera memberi solusi cepat dan terbaik agar musibah yang sama tidak lagi terjadi.

Dan berharap kepada masyarakat agar dapat saling membantu masyarakat yang terdampak bencana tersebut. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *