Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaDaerahKota MedanNasionalPariwaraSumateran UtaraTerbaru

Gubsu Ajak Kolaborasi Pengembangan Angkutan BRT di Mebidang

23
×

Gubsu Ajak Kolaborasi Pengembangan Angkutan BRT di Mebidang

Sebarkan artikel ini

MEDAN, Relasipublik – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan pengembangan angkutan darat berbasis jalan di kawasan Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) cukup terlambat.

Dari itu Edy mengajak Pemko Medan, Binjai dan Pemkab Deliserdang untuk berkolaborasi dengan Pemprov Sumut dalam pengembangan Bus Rapit Transit (BRT).

“Pengembangan jalan ini memang sudah terlambat, dan ini harus kita kejar. Ini harus ditata dengan baik. Kita harus saling berkolaborasi antara Pemprov dan kabupaten/kota,” kata Edy, Rabu (12/1) di Rumah Dinas Gubernur Sumut.

Selain pembahasan terkait pengembangan angkutan massal dalam pertemuannya dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi, Walikota Medan, Binjai serta Wabup Deliserdang juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama.

Untuk Kota Medan, Edy Rahmayadi meminta agar Walikota Bobby Nasution memulai dengan penertiban bus dan angkutan umum, parkir dan bahu jalan.

Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumut menurut Edy memiliki jalan yang sudah tidak memadai dengan populasi penduduk yang terus meningkat.

“Sementara bahu jalan kita yang masih kecil, ditambah lagi parkir kendaraan yang semrawut,” katanya.

Selain itu, menurut Edy, pengembangan angkutan masal berbasis jalan BRT di kawasan perkotaan Mebidang ini juga bertujuan mempersiapkan perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumut.

Dalam pertemuan, Edy juga mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Perhubungan yang telah memberikan perhatian dalam hal pembangunan di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Foto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menandatangani nota kesepakatan bersama pengembangan angkutan massal BRT.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi pada kesempatan itu mengatakan, akan membantu pembangunan dan pengembangan angkutan massal berbasis jalan BRT di kawasan perkotaan Medan, Binjai dan Deliserdang.

Budi mengatakan nantinya Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun dari Bank Dunia dan Agence Francaise De Developpement (AFD).

Dijelaskan Budi, pembangunan BRT rencananya akan dimulai Februari tahun ini dan akan beroperasi pada tahun 2023, yang didahului pembangunan konstruksi Depot di Terminal Amplas dan Pinang Baris.

Koridor BRT terproteksi akan dibangun sepanjang 21 km, dari Terminal Pinang Baris ke Terminal Amplas. Terdapat 33 stasiun BRT di sepanjang koridor terproteksi dengan jarak rata-rata antar stasiun sekitar 600 meter.

“Yang utama kami minta adalah manajemen parkir yang harus ditertibkan. Kemudian penataan lingkungan dan jalur bahu jalan yang dapat digunakan bagi pejalan kaki dan jalur sepeda,” ucap Budi.

Selain itu, Budi juga meminta Pemerintah Daerah juga menyosialisasikan pada masyarakat untuk dapat menggunakan transportasi massal guna mengurangi kemacetan.

“Kalau kita lihat data kecelakaan, di Medan ini cukup tinggi yang dilihat dari klaim jasa asuransi bagi kecelakaan di Kota Medan,” katanya. (AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *