Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaDaerahKota MedanNasionalTerbaru

Masuki Musim Kemarau, Wagubsu Ingatkan Waspada Karhutla

20
×

Masuki Musim Kemarau, Wagubsu Ingatkan Waspada Karhutla

Sebarkan artikel ini

MEDAN, Relasipublik — Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah meminta kepada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Sumut.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Sumut, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan dan lahan dengan total luas sekitar 11 hektare.

Selain itu, hasil pantauan satelit NOAA di Sumut terdeteksi ada 25 hot spot yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota.

Demikian disampaikan Wagub Sumut Musa Rajekshah usai menghadiri secara virtual Pengarahan Presiden RI Joko Widodo tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (22/2/21).

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kita harus mengupayakan pencegahan kebakaran hutan, jadi setiap ada kebakaran hutan, sebelum apinya membesar harus segera dilaporkan. Ini butuh kerja sama semua pihak termasuk masyarakat,” kata Wagubsu.

Wagub juga meminta kepada masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian yang bukan diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan tidak membuka lahan menggunakan api atau dibakar. Menurutnya, ini sering menjadi pemicu kebakaran hutan yang luas.

“Musim kemarau sudah dimulai, jangan buka ladang yang bukan diperuntukkan sebagai lahan untuk pertanian, jangan buka lahan dengan api walaupun itu lahan pribadi, kalau ada kebakaran cepat laporkan,” imbau Wagub Sumut.

“Dalam beberapa tahun terakhir kita sudah menurunkan tingkat kebakaran hutan, jadi kita tentu tidak mau kebakaran hutan di tahun ini meningkat,” kata Musa Rajekshah.

Sebelumnya, dalam rapat, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan untuk memprioritaskan upaya pencegahan dengan deteksi dini dan update kondisi lapangan setiap hari.

Presiden Jokowi juga meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan sampai ke tingkat bawah, mencari solusi permanen, menambah ekosistem gambut dan mangrove serta penegakan hukum tanpa kompromi.

“Utamakan pencegahan, jangan sampai api itu membesar karena kalau sudah besar sulit dipadamkan, kerugian sangat besar, angkanya bukan miliar, tetapi triliun. Belum lagi kita diprotes negara-negara tetangga,” tegas Presiden, melalui video conference dari Istana Negara, Jakarta.

Presiden mengingatkan, untuk wilayah Sumatera bertindak sesegera mungkin karena sebagian besar Pulau Sumatera telah memasuki musim kemarau.

“Sumatera harus siap siaga sesegera mungkin, puncak musim kemarau di Indonesia prediksi BMKG bulan Juli, Agustus dan September,” jelasnya.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sumut Herianto, hingga 22 Februari 2021, telah terjadi enam kebakaran hutan di Sumut yaitu di Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Padanglawas, Mandailing Natal, Sibolga dan Samosir, total sekitar 11 hektare hutan dan lahan terbakar. Kebakaran tersebut saat ini sudah ditangani.

“Yang terbaru itu Sibolga dan Samosir, sudah ditangani dengan baik, tetapi kita harus tetap waspada karena sampai saat ini menurut pantauan satelit NOAA di Sumut ada 25 hot spot seperti di Labuhanbatu, Samosir, Tapanuli Utara, Labuhanbatu Selatan, Tapanuli Selatan, Padanglawas, Mandailingnatal, Kota Sibolga, Humbahas, Samosir, Karo dan Dairi,” jelasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *