Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaKota PematangsiantarSumateran UtaraTerbaru

Bagian Dari Pembinaan Agama, Ceramah Agama Atau Tausyah Diadakan Dilapas Narkotik Kelas IIA Pematangsiantar

444
×

Bagian Dari Pembinaan Agama, Ceramah Agama Atau Tausyah Diadakan Dilapas Narkotik Kelas IIA Pematangsiantar

Sebarkan artikel ini

 

PEMATANGSIANTAR//relasipublik.com–Warga Binaan Pemasyarakatan (Narapidana) di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar mengikuti tausyiah atau ceramah agama, pengajian yang dilaksanakan di Masjid Attaubah yang ada difalam lapas tersebut, Kamis, (18/01/2024) pada pagi hari ini pukul 09.00 WIB.

Da’i di Kota Pematangsiantar Ustadz Abdul Rahman Sitanggang dalam Tausyahnya membawakan tema “Arti Manusia Diciptakan oleh Allah”

“Manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepadaNya. Ibadah bukan hanya terbatas pada ritual-ritual yang ada praktiknya seperti shalat, puasa, haji, zakat” Ujarnya

Tetapi apa saja yang diperintahkan oleh Allah melalui lisan-lisan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Juga apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allah seperti kita menasihati orang, berdzikir, berdoa, beramar ma’ruf nahi munkar, menuntun orang buta yang hendak menyeberang jalan, membantu mengangkat barang seseorang yang memerlukan, menghilangkan kesedihan orang lain, tersenyum, maka itu semua ibadah. Dan lalu apakah dunia harus ditinggalkan? Jawabannya tidak, dunia harus dilaksanakan namun sesuai dengan syariat agar sejalan denganNya, papar Ustadz tersebut.

Ketika dikonfirmasi oleh awak media, Humas Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Eka Putra, S.H., M.H. membenarkan bahwa kegiatan kerohanian merupakan pilar penting pembinaan di dalam Lapas.

Tausyiah atau pengajian agama, dilaksanakan secara rutin di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar sebagai bagian dari pembinaan narapidana, khususnya yang beragama Islam. Kajian-kajian agama tersebut diharapkan mampu mengisi kegersangan rohani narapidana, sembari dapat meningkatkan ilmu pengetahuan agama, iman dan taqwa. Melalui kegiatan tausyiah yang rutin dilaksanakan tersebut, maka diharapkan terbentuklah karakter yang agamis, sehingga kelak narapidana dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai warga negara yang baik manakala masa pidana telah selesai.

“Kita concern terhadap pembinaan kerohanian. Dengan mendalami dan mengamalkan ajaran agama, maka peradaban manusia akan mencapai titik tertinggi. Lapas-lapas akan sepi penghuni, karena pada dasarnya orang yang taat agama akan taat hukum,” papar Humas Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar.(Fery,S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *