Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKota MedanSumateran UtaraTerbaru

YPI Roadshow to School SMAN 14 Medan, Sekolah Bebas Rokok

24
×

YPI Roadshow to School SMAN 14 Medan, Sekolah Bebas Rokok

Sebarkan artikel ini

MEDAN, Relasipublik – Sarana pendidikan adalah salah satu dari 7 Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun tidak dipungkiri sarana pendidikan masih belum bebas dari asap rokok.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi bersama siswa SMA Negeri 14 Medan melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bekerjasama dengan Nort Sumatera Youth Tobaco Control Movemen (NSYTCM), Sabtu (23/10/21)

Diakui siswa SMA Negeri 14 Medan bahwa sekolah mereka sudah menerapkan KTR, di Sekolah ada spanduk yang bertuliskan KTR. Akan tetapi diakui di sekitar sekolah masih ada warung penjual rokok, masih ada spanduk iklan rokok serta masih ada orangtua yang mengantar siswa tetapi merokok di pintu gerbang.

Koordinator Program Tobaco Control YPI Elisabet mengatakan bahwa kawasan bebas rokok tak hanya bebas dari orang merokok saja, tetapi sebenarnya termasuk larangan jual beli rokok dan iklan sponsor rokok di seputaran sekolah.

“Sosialisasi bahaya asap rokok dan penerapan Perda KTR Pemko Medan akan terus digaungkan YPI untuk menyelamatkan kesehatan anak dari zat beracun pada rokok,” ujar Elisabet.

Sebab, saat ini prevalensi perokok anak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,”

Diskusi kali ini sekaligus untuk mengajak anak SMA Negeri 14 untuk ikut ambil andil sebagai agen perubahan atau menjadi pemuda penggerak.

Zulkadri salah seorang narasumber yang merupakan alumni SMA 14 Medan ini juga menambahkan bahwa anak dan remaja adalah target bagi perusahaan rokok. Itu sebabnya, remaja harus berani menjadi agen perubahan dan mengajak orang lain pula.

“Kakak percaya, adik-adik osis yang hadir ini adalah orang yang kritis. Harus berani mengatakan yang sebenarnya,” ucap Zulkardi.

Dalam kesempatan ini, moderator acara Khairul Sipahutar memperkenalkan aplikasi pantau KTR. Sebuah cara untuk memperkuat implementadi Perda KTR di Kota Medan.

Data terakhir Kementrian kesehatan prevalensi perokok anak mencapai 9%. Para osis yang hadir dalam zoom meeting antusias bertanya.

“Saya pernah disuruh orang tua membeli rokok, tapi saya nggak menolak, karena takut durhaka,” ujar Rivai.

Siswa lainnya, Rafli juga meminta saran, bagaimana caranya menolak ajakan teman untuk merokok. Narasumber menjawab, agar tidak perlu takut menolak, kuatkan komitmen dan bila perlu bisa mengajak ke arah yang lebih baik. Karena rokok sangat berbahaya bagi pelajar salah satunya bisa menurunkan motivasi belajar.

Editor: Aiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *